Pendidikan ekonomi dan kesejahteraan dalam bingkai ekonomi pancasila

Pendidikan ekonomi tak terselaki merupakan suatu konsepsi yang unik, dikatakan unik oleh karena konsep ini lebih banyak dilakukan dandipraktekkan, ketimbang dipikirkan, dipahami dan dianalisis. Faktanya dalam keseharian kita mempraktekkan pendidikan ekonomi, baik sebagai pendidik maupun pebelajar. S...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Wahyono, Hari (Author)
Format: Book
Published: 2022-05-12.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pendidikan ekonomi tak terselaki merupakan suatu konsepsi yang unik, dikatakan unik oleh karena konsep ini lebih banyak dilakukan dandipraktekkan, ketimbang dipikirkan, dipahami dan dianalisis. Faktanya dalam keseharian kita mempraktekkan pendidikan ekonomi, baik sebagai pendidik maupun pebelajar. Sebagai orang tua tanpa disadari kita memberikan teladan, menasehati, mendiskusikan bahkan menuntut perilaku yang terkait dengan bijak berekonomi. Sebagai anak, tanpa sadar pula, kita menginternalisasi nilai-nilai pendidikan ekonomi dari orang tua kita, melalui pengamatan sikap dan perilaku mereka, nasehat, diskusi dan menuruti perintah untuk berhemat, menabung, dan mengelola keinginan dengan baik. Di masyarakat, kita banyak menyerap beragam pengalaman baik dan buruk dari perilaku ekonomi masyarakat, sebagai ajang untuk belajar ekonomi. Di dunia pendidikan formal ada mata pelajaran ekonomi yang diajarkan sejak kita di bangku Sekolah Dasar, bahkan sejak di Pendidikan Anak Usia Dini, hingga jenjang pendidikan atas dan tinggi. Pada dasarnya di dalam kehidupan kita, setiap hari tak pernah lepas dari kegiatan dan perilaku ekonomi, dan dari sana kita belajar dan mengalami pendidikan ekonomi. Meskipun demikian, karena begitu dekatnya masalah-masalah dan proses pendidikan ekonomi dalam kehidupan kita, kepekaan dan kepedulian untuk merenungkan, memikirkan, memahami, dan menganalisis hal-hal yang terkait dengan pendidikan ekonomi, menjadi terabaikan dan kurang diminati. Pengabaian atas pentingnya pendidikan ekonomi, baik di lingkungan keluarga, lingkungan sosial kemasyarakatan dan terlebih di arena pendidikan formal, dapat membawa dampak buruk baik pada tataran mikro maupun makro kehidupan ekonomi. Beragam perilaku ekonomi yang tidak mencerminkan bijak berekonomi, seperti kekurangmampuan mengelola keinginan saat berkonsumsi, sehingga banyak barang yang terbeli tak termanfaatkan; kekurangmampuan mengelola keuangan dengan baik, sehingga terjebak dalam jeratan hutang; etos dan semangat kerja rendah, sehingga tidak produktif dan hidup dalam kekurangan; berlebihan dalam upaya mengejar kekayaan, sehingga melanggar pranata sosial maupun legal dalam berekonomi; kekurangmampuan mengembangkan empati dan kepedulian terhadap orang lain dalam berekonomi, sehingga bersikap egois, enggan berbagi dan kurang peka terhadap keberadaan orang lain; terjebak pada paham pemikiran ekonomi yang berbeda dengan falsafah dasar negara, sehingga alpa untuk terlibat mewujudkan perilaku ekonomi secara pribadi dan bermasyarakat bersendikan falsafah Pancasila. Hal-hal tersebut merupakan sebagian contoh nyata dampak buruk, akibat rendahnya perhatian akan pentingnya pendidikan ekonomi, dan pada ujungnya akan berpengaruh pada tingkat kesejahteraan, baik pada tataran individu maupun masyarakat keseluruhan warga bangsa. Seperti diketahui kesejahteraan individu merupakan tiang penyangga kesejahteraan bangsa
Item Description:http://repository.um.ac.id/2469/1/fullteks.pdf