Ketakterjemahan bahasa dan budaya Jerman-Indonesia dan sebaliknya
Dalam penerjemahan selalu ada ketakterjemahan makna. Artinya, karena perbedaan bahasa dan budaya antara bahasa sumber (BSu) dan bahasa sasaran (BSa) tidak pernah ada padanan makna yang mencapai 100 persen. Untuk mengatasi ketakterjemahan, terutama ketakterjemahan budaya absolut, penerjemah dapat men...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2020-11-15.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Dalam penerjemahan selalu ada ketakterjemahan makna. Artinya, karena perbedaan bahasa dan budaya antara bahasa sumber (BSu) dan bahasa sasaran (BSa) tidak pernah ada padanan makna yang mencapai 100 persen. Untuk mengatasi ketakterjemahan, terutama ketakterjemahan budaya absolut, penerjemah dapat menggunakan strategi kompensasi yang terdiri dari prosedur adaptasi, peminjaman, calque, parafrase, dan pemadanan bercatatan. Penerjemah selain harus menguasai BSu dan BSa dengan baik, juga harus kreativ dalam memilih dan menggunakan strategi dan prosedur- prosedur penerjemahan yang sesuai |
---|---|
Item Description: | http://repository.um.ac.id/979/1/Merged-20201127-132509-KETAKTERJEMAHAN.pdf |