EFEK ANTIINFLAMASI INFUSA RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg) Roscoe) PADA TIKUS PUTIH JANTAN

Inflamasi merupakan reaksi tubuh terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh dengan tanda-tanda berupa kemerahan, panas, bengkak, sakit, dan gangguan beberapa fungsi organ. Rimpang temu putih termasuk tanaman obat yang berkhasiat menghilangkan nyeri dan radang kulit. Tujuan penelitian ini adalah...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PATIMAH, RAUDATUL (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_10043
042 |a dc 
100 1 0 |a  PATIMAH, RAUDATUL  |e author 
245 0 0 |a EFEK ANTIINFLAMASI INFUSA RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg) Roscoe) PADA TIKUS PUTIH JANTAN  
260 |c 2010. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/10043/1/K100060071.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/10043/3/K100060071.pdf 
520 |a Inflamasi merupakan reaksi tubuh terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh dengan tanda-tanda berupa kemerahan, panas, bengkak, sakit, dan gangguan beberapa fungsi organ. Rimpang temu putih termasuk tanaman obat yang berkhasiat menghilangkan nyeri dan radang kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya efek antiinflamasi infusa rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg) Roscoe) pada tikus putih jantan galur Wistar yang telah diinduksi dengan karagenin 1%. Uji efek antiinflamasi ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap pola searah. Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan galur Wistar sebanyak 25 ekor, sehat, umur 2-3 bulan, berat badan 150-200g. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok dan tiap kelompok terdiri 5 ekor tikus. Kelompok I sebagai kontrol negatif akuades 2,5 ml/200gBB, kelompok II sebagai kontrol positif Na-diklofenak 6,75 mg/kgBB, kelompok III,IV, dan V berturut-turut diberi infusa rimpang temu putih 5% (dosis 0,625 g/kgBB), 10% (dosis 1,250 g/kgBB), dan 20% (dosis 2,500 g/kgBB). Semua kelompok diberikan per oral 2,5 ml/200gBB 1 jam sebelum injeksi 0,1 ml karagenin 1% secara suplantar. Volume udem kaki tikus adalah selisih volume kaki tikus setelah dan sebelum diradangkan. Pengukuran volume kaki tikus dilakukan tiap 0,5 jam selama 6 jam pengamatan. Dari data volume udem dapat dihitung AUC (Area Under the Curve), yaitu luas daerah dibawah kurva antara rata-rata volume udem terhadap waktu, dan persen daya antiinflamasi. Data dianalisis dengan anava satu jalan dan dilanjutkan uji LSD (Least Significant Difference) dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusa rimpang temu putih dosis 0,625 g/kgBB, 1,250 g/kgBB, dan 2,500 g/kgBB mempunyai efek antiinflamasi pada tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi karagenin 1% (p<0,05) dibandingkan dengan kontrol negatif dengan persen daya antiinflamasi berturut-turut (44,16±5,11)%, (48,70±7,05)%, (59,09±9,61)%, dan efeknya setara dengan kontrol positif (p>0,05). 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a RS Pharmacy and materia medica 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/10043/ 
787 0 |n K100060071 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/10043/  |z Connect to this object online