ANALISIS KORELASI ANTARA MARSHALL STABILITY DAN ITS(Indirect Tensile Strength) PADA CAMPURAN PANAS BETON ASPAL

Selama ini, pengujian campuran aspal di laboratorium hampir selalu menggunakan alat Marshall. Hal ini berarti Marshall Stability diindikasikan sebagai kekuatan suatu material. Padahal kenyataan di lapangan, pada saat suatu beton aspal menerima beban kendaraan yang melintas di atasnya, beton aspal ak...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Colifah, Colifah (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_10059
042 |a dc 
100 1 0 |a Colifah, Colifah  |e author 
245 0 0 |a ANALISIS KORELASI ANTARA MARSHALL STABILITY DAN ITS(Indirect Tensile Strength) PADA CAMPURAN PANAS BETON ASPAL 
260 |c 2010. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/10059/1/D100030060.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/10059/2/D100030060.pdf 
520 |a Selama ini, pengujian campuran aspal di laboratorium hampir selalu menggunakan alat Marshall. Hal ini berarti Marshall Stability diindikasikan sebagai kekuatan suatu material. Padahal kenyataan di lapangan, pada saat suatu beton aspal menerima beban kendaraan yang melintas di atasnya, beton aspal akan mendapatkan gaya tekan pada bagian atas dan akan mendapatkan gaya tarik pada bagian bawahnya. Untuk itu kemampuan material dalam menerima gaya tarik perlu diketahui, dalam hal ini dapat menggunakan alat ITS (Indirect Tensile Strength). Dengan mengetahui Korelasi antara nilai Marshall Stability dan ITS (Indirect Tensile Strength) dapat diketahui apakah material yang mempunyai kemampuan memikul gaya tekan besar juga mempunyai kemampuan memikul gaya tarik besar pula. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode experiment yang dilakukan di Laboratorium Jalan Raya Jurusan Tenik Sipil UMS. Penelitian ini menggunakan 60 benda uji dengan 10 variasi kadar aspal yaitu: 4,5%; 5%; 5,5%; 6%; 6,5%; 7%; 7,5%; 8%; 8,5%; 9% (30 sampel untuk pengujian Marshall Stability dan 30 sampel untuk pengujian ITS). Setelah nilai Marshall Stability dan ITS diketahui maka dapat diperoleh model matematis dan korelasi antara Marshall Stability dan ITS. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Marshall Stability dan ITS memiliki kadar aspal optimum yang berbeda, pada marshall Stability adalah 6,5% dan ITS adalah 7,5%, dalam hal ini terbagi menjadi 3 zona , yaitu : zona 1 (kadar aspal 4,5%-6,5%), dimana saat nilai Marshall stability naik diikuti dengan kenaikan nilai ITS , zona 2 (kadar aspal 6,5% - 7,5%), dimana saat Marshall stability turun diikuti dengan kenaikan nilai ITS, zona 3 (kadar aspal 7,5%-9%), dimana saat nilai Marshall Stability turun diikuti dengan penurunan nilai ITS, dan terdapat korelasi yang kuat antara Marshall Stability dan ITS (Indirect Tensile Strength) yaitu pada zona 1, zona 2, dan zona 3 secara berurutan adalah sebesar 0,8093, 0,8961, 0,8479, serta didapatkan model matematis sebagai berikut : Zona 1, yaitu: ITS = 0,076(MS) + 28,36 dan MS = 8,521(ITS) - 7,016, Zona 2, yaitu: ITS = -0,023(MS) + 132,8 dan MS = -35,01(ITS) + 4790, Zona 3, yaitu: ITS = 0,356(MS) - 97,87 dan MS = 2,018(ITS) + 342,7 dan mengabaikan zona yaitu: ITS = dan MS = . 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a TA Civil Engineering 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/10059/ 
787 0 |n D100030060 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/10059/  |z Connect to this object online