PENGUJIAN KARAKTERISTIK MEKANIK GENTENG

Penelitian tentang kekuatan mekanis genteng ini bertujuan untuk mengetahui massa genteng, kuat tekan, daya serap air, perubahan bentuk genteng setelah pembakaran pada masing-masing letak posisi titik pada tungku pembakaran. Letak posisi pembakaran pada ruang bakar dibagi menjadi 7 tumpukan (vertical...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ARIYADI, YULLI (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_10073
042 |a dc 
100 1 0 |a  ARIYADI, YULLI   |e author 
245 0 0 |a PENGUJIAN KARAKTERISTIK MEKANIK GENTENG 
260 |c 2010. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/10073/2/D200020067.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/10073/1/D200020067.pdf 
520 |a Penelitian tentang kekuatan mekanis genteng ini bertujuan untuk mengetahui massa genteng, kuat tekan, daya serap air, perubahan bentuk genteng setelah pembakaran pada masing-masing letak posisi titik pada tungku pembakaran. Letak posisi pembakaran pada ruang bakar dibagi menjadi 7 tumpukan (vertical), dengan masing-masing tumpukan dibagi menjadi 9 bagian (pojok, pinggir, dan tengah). Genteng yang diuji merupakan genteng hasil pembakaran pada sentra industri genteng di Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Bahan utama genteng dari tanah liat, padas dan ladu, yang dibakar pada suhu di atas 500 °C selama 9 jam di dalam tungku yang terbuat dari batu bata. Genteng diuji massa, daya serap air, kuat tekan, dan deformasi yang terjadi setelah pembakaran. Dari hasil penelitian menggunakan timbangan digital diketahui massa genteng setelah pembakaran menjadi lebih berat dari sebelum dibakar karena strukturnya telah berubah. Pada tumpukan teratas 1-3 memiliki massa yang meningkat, sedangkan pada tumpukan bawah 4-7 massa menurun. Daya serap rata-rata tertinggi dimiliki pada tumpukan paling bawah (16,084%). Dari hasil uji kuat tekan genteng yang dilakukan diketahui kuat tekan genteng yang paling optimal adalah genteng pada posisi pembakaran di tingkat 2, (0,354 kgf/cm2), diikuti posisi ke-4 (0,354 kgf/cm2), posisi ke-1 dan ke-3 (0,319 kgf/cm2), posisi ke-5 (0,316 kgf/cm2), posisi ke-7 (0,272 kgf/cm2), dan posisi ke-6 (0,217 kgf/cm2). 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a TJ Mechanical engineering and machinery 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/10073/ 
787 0 |n D200020067 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/10073/  |z Connect to this object online