HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA HIDUP CLUBBING DENGAN RELIGIUSITAS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 5 SURAKARTA

Individu yang ideal adalah individu yang dapat berhubungan secara harmonis dengan dirinya sendiri, dan secara horizontal harmonis dengan orang lain atau masyarakat, serta secara vertikal berhubungan secara harmonis dengan Tuhannya. Seseorang yang mempunyai religiusitas yang tinggi akan selalu berusa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SARI M, CITRI (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Individu yang ideal adalah individu yang dapat berhubungan secara harmonis dengan dirinya sendiri, dan secara horizontal harmonis dengan orang lain atau masyarakat, serta secara vertikal berhubungan secara harmonis dengan Tuhannya. Seseorang yang mempunyai religiusitas yang tinggi akan selalu berusaha berbuat baik dan tidak terjerumus dalam kehidupan yang negatif. Salah satu fenomena paling besar yang merupakan bagian dari gaya hidup hedonis dikalangan anak muda perkotaan adalah gaya hidup clubbing. Gaya hidup clubbing dipersepsikan secara berbeda oleh masing-masing individu. Ada yang mempersepsikan gaya hidup secara positif dan negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hubungan antara persepsi terhadap gaya hidup clubbing dengan religiusitas pada remaja di SMA Negeri 5 Surakarta. (2) Tingkat persepsi terhadap gaya hidup clubbing dan religiusitas pada remaja di SMA Negeri 5 Surakarta. (3) Peran persepsi terhadap gaya hidup clubbing terhadap religiusitas pada remaja di SMA Negeri 5 Surakarta. Hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan negatif antara persepsi terhadap gaya hidup clubbing dengan religiusitas pada remaja di SMA Negeri 5 Surakarta. Artinya, subjek yang memiliki religiusitas tinggi, maka persepsi terhadap gaya hidup clubbing semakin rendah atau negatif. Sebaliknya, semakin rendah religiusitas subjek maka persepsi terhadap gaya hidup clubbing akan tinggi atau positif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa di SMA Negeri 5 Surakarta berjumlah 1.059 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI A1, A2, dan A3 berjumlah 78 siswa, dengan alasan dipilihnya kelas tersebut karena berdasarkan observasi dan wawancara penelitian dapat diketahui bahwa ketiga kelas tersebut termasuk kelas yang siswanya cenderung banyak melakukan kesalahan dibandingkan dengan kelas XI lainnya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Alat pengumpulan data menggunakan dua skala psikologis, yaitu skala Persepsi terhadap gaya hidup clubbing dan skala religiusitas. Analisis data menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi product momen diperoleh hasil r = -0,876 dengan p = 0,000 (p ≤ 0,01) yang berarti ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap gaya hidup clubbing dengan religiusitas pada remaja di SMA Negeri 5 Surakarta. Artinya, subjek yang memiliki religiusitas tinggi, maka persepsi terhadap gaya hidup clubbing semakin rendah atau negatif. Sebaliknya, semakin rendah religiusitas subjek maka persepsi terhadap gaya hidup clubbing akan tinggi atau positif. Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu: (1) Ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap gaya hidup clubbing dengan religiusitas pada remaja di SMA Negeri 5 Surakarta. (2) Hasil kategori persepsi terhadap gaya hidup clubbing tergolong rendah dengan rerata empirik (ME) = 64,231dan rerata hipotetik (MH) = 85. Hasil kategori religisitas tergolong tinggi dengan rerata empirik (ME) = 115,962 dan rerata hipotetik (MH) = 90. (3) Sumbangan persepsi terhadap gaya hidup clubbing terhadap religiusitas sebesar 0,768 atau 76,8%. Hal ini berarti masih terdapat 23,2%beberapa variabel lain yang mempengaruhi religiusitas.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/10168/1/F100040200.pdf
https://eprints.ums.ac.id/10168/3/F100040200.pdf