PERBEDAAN KEMATANGAN EMOSI REMAJA DITINJAU DARI ORANGTUA LENGKAP DAN ORANGTUA TUNGGAL (IBU)
Di dalam hidup di masyarakat, remaja diharapkan mempunyai kematangan emosi untuk menghadapi setiap tantangan dan tuntutan baik yang datang dari dalam individu maupun dari masyarakat. Kematangan emosi adalah suatu kondisi seseorang yang ditandai juga dengan kedewasaan emosi dan sudah tidak lagi memun...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2010.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Di dalam hidup di masyarakat, remaja diharapkan mempunyai kematangan emosi untuk menghadapi setiap tantangan dan tuntutan baik yang datang dari dalam individu maupun dari masyarakat. Kematangan emosi adalah suatu kondisi seseorang yang ditandai juga dengan kedewasaan emosi dan sudah tidak lagi memunculkan emosi seperti anak-anak. Kematangan emosi remaja dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam. Salah satu faktor luar yaitu lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga dibedakan atas orangtua lengkap dan orangtua tunggal. Sebuah keluarga mempunyai pengaruh besar terhadap suasana psikis anggotanya, termasuk dalam kematangan emosi. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui: (1)Perbedaan kematangan emosi remaja ditinjau dari orangtua lengkap dan orangtua tunggal(ibu) dan (2) perbedaan kematangan emosi remaja ditinjau dari jenis kelamin. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu: (1) ada perbedaan kematangan emosi ditinjau dari orangtua lengkap dan orangtua tunggal (ibu). Kematangan emosi remaja yang memiliki orangtua lengkap lebih tinggi bila dibanding dengan kematangan emosi remaja yang memiliki orangtua tunggal (ibu). (2) Ada perbedaan kematangan emosi ditinjau dari jenis kelamin. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA 99 Jakarta yang mempunyai orangtua tunggal dan siswa yang memiliki orang tua lengkap. Jumlah subjek yang memiliki orang tunggal berjumlah 34 siswa dan siswa yang memiliki orangtua lengkap berjumlah 40 siswa. Adapun jumlah subjek laki-laki sebanyak 32 siswa dan siswa perempuan sebanyak 42 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan skala kematangan emosi. teknik analisis data rumus Anava dua jalur (two factorial design). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan, yaitu: (1) Kematangan emosi siswa yang memiliki orangtua tunggal (Ibu) berbeda dengan kematangan emosi siswa yang orangtuanya lengkap. Siswa yang memiliki orangtua lengkap mempunyai kematangan emosi lebih tinggi dibandingkan dengan kematangan emosi siswa yang memiliki orangtua tunggal (ibu). (2) Kematangan emosi remaja laki-laki tidak berbeda dengan kematangan emosi remaja perempuan. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/10177/1/F100050026.pdf https://eprints.ums.ac.id/10177/4/F100050026.pdf |