DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR(DP3A) SIRKUIT INTERNASIONAL SURAKARTA
Banyaknya kegiatan-kegiatan balap di Indonesia selain bertujuan untuk meningkatkan penjualan otomotif juga untuk mengurangi balapan-balapan liar. Karena balapan liar selain membahayakan baik bagi pengguna jalan maupun para pembalap tersebut. Namun kegiatan balap tersebut lebih sering diadakan pada a...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2010.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
MARC
LEADER | 00000 am a22000003u 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | repoums_10204 | ||
042 | |a dc | ||
100 | 1 | 0 | |a Kusuma, Ardians Tri |e author |
245 | 0 | 0 | |a DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR(DP3A) SIRKUIT INTERNASIONAL SURAKARTA |
260 | |c 2010. | ||
500 | |a https://eprints.ums.ac.id/10204/1/D300060030.pdf | ||
500 | |a https://eprints.ums.ac.id/10204/3/D300060030.pdf | ||
520 | |a Banyaknya kegiatan-kegiatan balap di Indonesia selain bertujuan untuk meningkatkan penjualan otomotif juga untuk mengurangi balapan-balapan liar. Karena balapan liar selain membahayakan baik bagi pengguna jalan maupun para pembalap tersebut. Namun kegiatan balap tersebut lebih sering diadakan pada area parkir, hal ini dikarenakan sirkuit yang terdapat di Indonesia sangat terbatas, kondisinya kurang terawat serta terdapat beberapa sirkuit yang tidak berstandart internasional. Selain itu kegiatan otomotif juga dapat berdampak pada kepariwisataan Indonesia, karena kegiatan tersebut akan mengundang wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal untuk menyaksikannya. Surakarta merupakan salah satu kota yang sudah dikenal di dunia internasional, karena telah banyak event internasional yang diadakan di kota ini. Serta dalam segi transportasi, kota ini dapat dijangkau dengan mudah baik melalui darat, laut maupun udara. Sehingga kota ini dipilih untuk membangun sebuah sirkuit yang bertaraf internasional. Sebuah sirkuit internasional selalu condong ke arah arsitektur modern, namun dikarenakan kota Surakarta terkenal sebagai kota budaya sehingga perancang mengambil konsep post-modern. Yaitu sebuah sirkuit internasional yang mengikuti perkembangan teknologi modern, namun juga menampilkan seni budaya baik dalam fasad bangunan maupun lanscape sirkuit yang telah disesuaikan dengan standart organisasi otomotif internasional yaitu berdasarkan FIM dan FIA." | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
690 | |a NA Architecture | ||
655 | 7 | |a Thesis |2 local | |
655 | 7 | |a NonPeerReviewed |2 local | |
787 | 0 | |n https://eprints.ums.ac.id/10204/ | |
787 | 0 | |n D300060030 | |
856 | \ | \ | |u https://eprints.ums.ac.id/10204/ |z Connect to this object online |