HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEHARMONISAN KELUARGA PADA WANITA KARIR
Keluarga yang harmonis adalah impian dan harapan setiap insan. Namun sayang, tidak setiap insan dapat mewujudkannya. Kebanyakan mereka, termasuk wanita karir, hanya sampai kepada batas memimpikan atau mengharapkan saja. Mereka tak jarang merasa kesulitan dalam hal pembagian waktu antara pekerjaan ka...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2010.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Keluarga yang harmonis adalah impian dan harapan setiap insan. Namun sayang, tidak setiap insan dapat mewujudkannya. Kebanyakan mereka, termasuk wanita karir, hanya sampai kepada batas memimpikan atau mengharapkan saja. Mereka tak jarang merasa kesulitan dalam hal pembagian waktu antara pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah tangga, sehingga menyebabkan adanya konflik yang disebut dengan konflik peran ganda. Apabila konflik tersebut kurang dapat diatasi dengan baik, maka keharmonisan keluarga akan berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hubungan antara konflik peran ganda dengan keharmonisan keluarga pada wanita karir. (2) Tingkat konflik peran ganda pada wanita karir. (3) Tingkat keharmonisan keluarga pada wanita karir. (4) Peranan konflik peran ganda terhadap keharmonisan keluarga pada wanita karir. Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai wanita di kantor Pemerintah Kota Surakarta yang berjumlah 50 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah quota non randon sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala konflik peran ganda dan skala keharmonisan keluarga. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,349; p = 0,013 (p < 0,05), artinya ada hubungan negatif yang signifikan antara konflik peran ganda dengan keharmonisan keluarga pada wanita karir. Sumbangan efektif variabel konflik peran ganda terhadap keharmonisan keluarga sebesar 12,2% yang ditunjukkan oleh R squared sebesar 0,122. Hal ini dapat diartikan masih terdapat 87,8% faktor lain yang mempengaruhi keharmonisan keluarga. Dari analisis juga diketahui bahwa konflik peran ganda tergolong rendah dengan nilai rerata empirik sebesar 66,80 dan rerata hipotetik sebesar 87,5. Sedangkan keharmonisan keluarga tergolong tinggi dengan rerata empirik sebesar 146,90 dan rerata hipotetik sebesar 112,5. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara konflik peran ganda dengan keharmonisan keluarga pada wanita karir, artinya semakin rendah konflik peran ganda yang dialami oleh wanita karir, maka semakin tinggi keharmonisan keluarganya. Sebaliknya, semakin tinggi konflik peran ganda yang dialami oleh wanita karir, maka semakin rendah keharmonisan keluarganya. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/10326/1/F100060024.pdf https://eprints.ums.ac.id/10326/4/F100060024.pdf |