PROFIL NARAPIDANA BERDASARKAN HIERARKI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW
Seorang narapidana sebagai pelaku kejahatan, akan memiliki kebutuhan-kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan latar belakang kejahatan yang telah dilakukan. Di dalam Lembaga Pemasyarakatan yang penuh dengan aturan dan keterbatasan, hal ini kurang diperhatikan dengan pemberian pembinaan...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2010.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Seorang narapidana sebagai pelaku kejahatan, akan memiliki kebutuhan-kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan latar belakang kejahatan yang telah dilakukan. Di dalam Lembaga Pemasyarakatan yang penuh dengan aturan dan keterbatasan, hal ini kurang diperhatikan dengan pemberian pembinaan yang disamaratakan. Padahal secara realistis kebutuhan narapidana jelas tidak sama maka sangatlah penting untuk mengetahui profil narapidana sehubungan dengan model pembinaan yang diberikan terhadap para narapidana agar kegiatan pembinaan di dalam Lembaga Pemasyarakatan bisa berjalan secara efektif.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai profil narapidana di dalam lembaga pemasyarakatan berdasarkan teori "Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow" sehingga dapat disusun model pembinaan yang tepat bagi seorang narapidana. Informan penelitian berjumlah 22 orang narapidana yang terdiri dari 11 narapidana kasus narkoba, 5 narapidana kasus pembunuhan dan 6 narapidana kasus pencurian. Metode dan alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan tipe pertanyaan kombinasi tertutup dan terbuka. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah triangulasi yaitu penggabungan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini termasuk dalam desain dominan jenis paralel, dimana dalam penelitian ini metode kualitatif adalah metode yang paling dominan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar narapidana di dalam Lembaga Pemasyarakan dimotivasi oleh lebih dari satu kebutuhan, namun diantara berbagai kebutuhan tersebut ada satu kebutuhan yang lebih mendominasi dan harus segera mendapatkan pemenuhan yaitu kebutuhan fisiologis (fisiological need). Secara hierarki kebutuhan Maslow, sebanyak 56,8 % kebutuhan fisiologis (fisiological need) yang dimiliki narapidana di dalam Lembaga Pemasyarakatan, sebanyak 20,5 % adalah kebutuhan cinta dan kepemilikan (love and belonging) yang dimiliki narapidana, kebutuhan harga diri (self esteem) sebanyak 14,8 %, kebutuhan keamanan (safety) sebanyak 10,6 % dan kebutuhan aktualisasi diri sebanyak 10,2 %. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/10354/1/F100060051.pdf https://eprints.ums.ac.id/10354/4/F100060051.pdf |