Pebedaan Tingkat Stres Kerja Antara PerawatKritis dan Perawat Gawat Daruratdi RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

Keperawatan merupakan sebuah pekerjaan yang memungkinkan timbulnya stress kerja. Hal ini berkaitan dengan tanggung jawab dalam pekerjaan perawat yang dituntut untuk mencurahkan segala pengetahuan, pikiran dan perasaannya kepada pasien selama 24 jam serta menghadapi pasien dengan berbagai macam penya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Widodo, Widodo (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Keperawatan merupakan sebuah pekerjaan yang memungkinkan timbulnya stress kerja. Hal ini berkaitan dengan tanggung jawab dalam pekerjaan perawat yang dituntut untuk mencurahkan segala pengetahuan, pikiran dan perasaannya kepada pasien selama 24 jam serta menghadapi pasien dengan berbagai macam penyakit dan latar belakang sosial budaya yang berbeda. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stress kerja pada perawat, diantaranya yaitu beban kerja, adanya konflik antar perawat. Berdasarkan hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa perawat kritis dihadapkan dengan lama perawatan pasien dengan berbagai macam penyakit yang dideritanya, sementara perawat gawat darurat dituntut untuk selalu sigap dalam melakukan pertolongan pertama kepada pasien yang masuk ke rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan tingkat stress kerja antara perawat kritis dan perawat gawat darurat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jenis penelitian adalah kuantitatif, dengan metode deskriptif korelatif, dengan pendekatan crosssectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 60 responden yang kemudian dibagi menjadi 30 untuk perawat kritis dan 30 responden untuk perawat darurat, dengan teknik pengambilan sampel adalah incidental sampling. Pengambilan data tingkat stress kerja perawat menggunakan lembar kuisoner dengan 25 pertanyaan. Pengujian data dalam menjawab hipotesa penelitian menggunakan uji independent t test. Hasil penelitian menunjukkan dari 30 perawat kritis terdapat 29 responden dengan tingkat stress sedang dan 1 responden dengan tingkat stress berat. Pada Perawat gawat darurat menunjukkan 22 responden dengan tingkat stress sedang dan 8 responden dengan tingkat stress berat. Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai ttest = -3,289 dengan p = 0,002 sehingga disimpulkan terdapat perbedaan tingkat stress kerja antara perawat kritis dan perawat gawat darurat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Saran kepada rumah sakit adalah perlunya menambah jumlah perawat di gawat darurat dan penambahan insentif bagi perawat gawat darurat karena beban kerjanya lebih tinggi dari pada perawat kritis.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/10398/3/J210060026.pdf
https://eprints.ums.ac.id/10398/1/J210060026.pdf