PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) PER-ORAL TERHADAP KADAR HAEMOGLOBIN DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.)

Bayam merah merupakan herba tegak yang mengandung zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air perasan daun bayam merah per-Oral terhadap peningkatan kadar haemoglobin darah tikus putih. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). D...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SUMARTONO , AKHMAD (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_10932
042 |a dc 
100 1 0 |a SUMARTONO , AKHMAD   |e author 
245 0 0 |a PENGARUH PEMBERIAN AIR PERASAN DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) PER-ORAL TERHADAP KADAR HAEMOGLOBIN DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.)  
260 |c 2007. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/10932/1/HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/10932/2/BAB_1.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/10932/3/BAB_2-3.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/10932/4/BAB_4-5.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/10932/5/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/10932/8/Lampiran.pdf 
520 |a Bayam merah merupakan herba tegak yang mengandung zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air perasan daun bayam merah per-Oral terhadap peningkatan kadar haemoglobin darah tikus putih. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dua puluh lima ekor tikus putih betina umur ± 2 bulan, berat rata-rata 200 g yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok perlakuan dan masing-masing terdiri dari 5 ekor tikus putih. Kelompok 1 kontrol, kelompok II dengan pemberian air perasan daun bayam merah 3,78 g/ 200 g BB untuk 1 kali sehari (pagi), kelompok III dengan pemberian air perasan daun bayam merah 5,04 g/ 200 g BB untuk 1 kali sehari (pagi), kelompok IV dengan pemberian air perasan daun bayam merah 3,78 g/ 200 g BB untuk 2 kali sehari (pagi dan sore), Kelompok V dengan pemberian air perasan daun bayam merah 5,04 g/ 200 g BB untuk 2 kali sehari (pagi dan sore). Perlakuan dilakukan selama 7 minggu. Pengambilan darah diambil sebelum dan sesudah perlakuan melalui sinus orbitalis. Parameter yang diamati adalah perubahan kadar haemoglobin darah tikus putih setelah diberi perlakuan. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis varian satu jalur dan dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test). Hasil penelitian kadar haemoglobin tikus putih yang diberi air perasan daun bayam kelompok I menunjukkan peningkatan kadar haemoglobin sebesar 0,162 g/ml (0,95%). Pada kelompok II menunjukkan peningkatan kadar haemoglobin sebesar 1,190 g/ml (11,39%), pada kelompok III menunjukkan peningkatan kadar haemoglobin sebesar 1,950 g/ml (20,44%). Sedangkan pada kelompok IV menunjukkan peningkatan kadar haemoglobin sebesar 2,254 g/ml (23,39%) dan pada kelompok V menunjukkan peningkatan sebesar 2,518 g/ml (26,66%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian air perasan daun bayam merah sangat berpengaruh terhadap peningkatan kadar haemoglobin darah tikus putih. Pemberian air perasan daun bayam terhadap kadar haemoglobin darah tikus putih pada kelompok perlakuan K1, K2, K3 dan K4 dapat meningkatkan kadar haemoglobin dengan pengaruh yang sama. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/10932/ 
787 0 |n A420030036  
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/10932/  |z Connect to this object online