ANALISIS CAMELS UNTUK MENILAI KESEHATAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2009

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lain. Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank, melalu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NUGRAHA , TUWI JATI (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lain. Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank, melalui penilaian kuantitatif dan atau penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor komponen CAMELS yang meliputi permodalan, kualitas asset, manajemen, rentabilitas, liquiditas dan sensitivitas terhadap resiko pasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kesehatan bank go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling. Bank yang terpilih menjadi sampel ada empat bank yaitu: Bank BRI, Bank Danamon, Bank Mandiri, dan Bank Panin. Alat analisis yang digunakan adalah analisis CAMELS (Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity, Sensitivity to Market Risk) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesehatan bank tahun 2007 untuk keseluruhan bank yang dijadikan sampel dalam kriteria kurang sehat, yang mencerminkan bahwa bank sensitif terhadap perubahan kondisi perekonomian dan industri keuangan, dengan skor CAMELS masing-masing bank sebesar BRI (18,32%), Danamon (19,85%), Mandiri (18,35%) dan Panin (23,68%). Pada tahun 2008 saat terjadinya krisis keuangan global kondisi keseluruhan sampel bank masih dalam kriteria kurang sehat, keseluruhan bank mengalami penurunan skor CAMELS, penurunan skor paling signifikan adalah Panin sebesar 3,11%. Sedangkan untuk tahun 2009 paska krisis global kondisi keempat bank terebut tidak mengalami perubahan kondisi kesehatan bank. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa bank tidak melakukan tindakan korektif dalam merespon perubahan kondisi perekonomian, bank cenderung memilih yang paling aman dengan menjaga likuiditas lebih tinggi dari yang dibutuhkan, terlihat dari penghitungan LDR (Loan to Deposit Ratio) sebagai komponen penghitung likuiditas bank, seluruh sampel bank menempati peringkat yang cukup baik atau sangat likuid.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/12080/1/02._COVER_-_ABSTRAKSI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12080/2/03._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12080/3/04._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12080/4/05._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12080/5/06._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12080/6/07._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12080/7/08._Daftar_Pustaka.pdf.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12080/8/09._LAMPIRAN.pdf