PELAKSANAAN KURIKULUM TERPADU MADRASAH MU'ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Pendidikan dikatakan berhasil dengan baik jika terwujud tujuan pendidikan yang meliputi tujuan domain kognitif, domain afektif dan domain psikomotor. Namun sering terjadi ketiga tujuan pendidikan tersebut tidak tercapai sepenuhnya. Adanya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah,...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ROFIK, ROFIK (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_12401
042 |a dc 
100 1 0 |a ROFIK, ROFIK  |e author 
245 0 0 |a PELAKSANAAN KURIKULUM TERPADU MADRASAH MU'ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA  
260 |c 2010. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/12401/1/HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/12401/2/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/12401/3/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/12401/5/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/12401/7/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/12401/9/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/12401/11/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/12401/12/LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf 
520 |a Pendidikan dikatakan berhasil dengan baik jika terwujud tujuan pendidikan yang meliputi tujuan domain kognitif, domain afektif dan domain psikomotor. Namun sering terjadi ketiga tujuan pendidikan tersebut tidak tercapai sepenuhnya. Adanya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberi peluang bagi kepala madrasah, guru, dan peserta didik untuk melakukan inovasi dan improvisasi di madrasah yang dikelolanya. Salah satu madrasah yang saat ini sedang melaksanakan kurikulum yang telah dirancangnya seiring dengan kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi adalah Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada saat ini Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta sedang melaksanakan Kurikulum Terpadu, yaitu dengan penggabungan penggunaan Kurikulum Kemendiknas, Kurikulum Kemenag, dan Kurikulum Pesantren dalam kegiatan belajar mengajarnya. Dengan penggabungan ketiga kurikulum tersebut, diharapkan dapat melahirkan output yang bukan hanya menguasai ilmu umum, namun juga unggul dalam pendalaman ilmu agama serta berakhlak mulia. Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, maka penulis menarik rumusan masalah dari penelitian yang akan diadakan yaitu: (1) Bagaimana pelaksanaan Kurikulum Terpadu di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta?. (2) Apa faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam penerapan Kurikulum Terpadu tersebut? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk pelaksanaan Kurikulum Terpadu di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta dan faktor pendukung serta penghambat dalam penerapannya. Secara umum penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan. Sedangkan metode pengumpulan data, yaitu wawancara, dokumentasi, dan observasi. Adapun analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan, yaitu: (1) Bentuk pelaksanaan Kurikulum Terpadu yang diselenggarakan di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta adalah penggabungan dari penyelenggaraan penggunaan 3 bentuk Kurikulum dalam kegiatan belajar mengajarnya, dengan tetap mengacu pada Standar Nasional Pendidikan yaitu Kurikulum Kementrian Pendidikan Nasional yang menjadi wadah dalam penguasaan ilmu pengetahuan umum, Kurikulum Kementrian Agama yang menjadi wadah dalam penguasaan ilmu pengetahuan agama dan Kurikulum Pesantren yang menjadi wadah dalam pendalaman ilmu agama dan penguasaan ketrampilan. Diharapkan akan tercipta kualitas output madrasah yang mempunyai bekal iptek dan imtaq. (2) Faktor penghambat dalam pelaksanaannya, yaitu: beban bagi siswa menjadi lebih banyak dan sarana dan prasarana di asrama yang kurang memadai serta kurangnya kesadaran dan motivasi belajar pada sebagian siswa. Adapun faktor pendukungnya, yaitu: pelaksanaan Program Pesantren yang memberikan pengawasan secara intensif kepada siswa, adanya tenaga didik yang professional, pemahaman para orang tua siswa akan arah pendidikan putra mereka, sarana dan prasarana sekolah yang cukup memadai, dan terjalinnya komunikasi serta koordinasi yang baik antara semua komponen pengelola madrasah. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a BP Bahaism. Theosophy, etc 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/12401/ 
787 0 |n G000060112  
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/12401/  |z Connect to this object online