FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU-IBU YANG TIDAK BEKERJA DI DESA TEMPUREJO KEMIRI MOJOSONGO BOYOLALI

Pendahuluan : ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur nol bulan sampai enam bulan. Dari data survey Demografi Kesehatan Indonesia ( SKDI ) tahun 2007 menunjukkan bahwa ibu-ibu yang memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya hanya mencapai 67 % sedangkan t...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MARWATI , MARWATI (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pendahuluan : ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur nol bulan sampai enam bulan. Dari data survey Demografi Kesehatan Indonesia ( SKDI ) tahun 2007 menunjukkan bahwa ibu-ibu yang memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya hanya mencapai 67 % sedangkan targetnya yaitu 80 %. Prevalensi ASI eksklusif di Puskesmas Mojosongo hanya sebesar 5.75 % dan prevalensi ASI eksklusif di Desa Tempurejo hanya 1.75 %. Tujuan : Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi praktik pemberian ASI eksklusif pada ibu-ibu tidak bekerja di Desa Tempurejo Kemiri Mojosongo Boyolali. Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode indept interview dan yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak umur 6-12 bulan dan yang tidak bekerja. Subjek terdiri dari lima orang dan Informan ada tujuh orang. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tempurejo Kemiri Mojosongo Boyolali. Hasil penelitian : Faktor-faktor yang mempengaruhi praktik pemberian ASI eksklusif pada ibu-ibu yang tidak bekerja di Desa Tempurejo Kemiri Mojosongo Boyolali meliputi faktor pendorong berhasilnya ASI eksklusif adalah karena faktor ekonomi, sedangkan faktor pendorong gagalnya ASI eksklusif adalah kurangnya pengetahuan subjek dan faktor motivasi. Faktor pemungkin dalam berhasilnya ASI eksklusif tidak ada, sedangkan faktor pemungkin dalam gagalnya praktik ASI eksklusif adalah kurangnya sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan yaitu masih adanya rumah sakit yang tidak rawat gabung dengan anak. Faktor penguat dalam berhasilnya ASI eksklusif adalah dukungan dari suami, sedangkan faktor penguat dalam gagalnya praktik ASI eksklusif adalah kurangnya penyuluhan dan pengarahan dari bidan dan tenaga kesehatan lain tentang menyusui saat memeriksakan kehamilan, pengaruh dukun bayi dan kurangnya dukungan keluarga terutama suami. Kesimpulan : Faktor ekonomi merupakan faktor yang mendukung terlaksananya ASI eksklusif.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/12561/1/Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12561/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12561/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12561/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12561/6/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12561/8/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12561/9/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12561/13/Lampiran-lampiran.pdf