HUBUNGAN ANTARA TINGKAT ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA PASIEN KANKER NASOFARING DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Kanker nasofaring merupakan kanker yang terdapat pada nasofaring, berada diantara belakang hidung dan esophagus. Defisiensi yang paling sering ditemukan pada pasien kanker nasofaring adalah defisiensi energi dan protein. Gangguan gizi dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makan, tindakan medis, efe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MULYANI , SRI (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kanker nasofaring merupakan kanker yang terdapat pada nasofaring, berada diantara belakang hidung dan esophagus. Defisiensi yang paling sering ditemukan pada pasien kanker nasofaring adalah defisiensi energi dan protein. Gangguan gizi dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makan, tindakan medis, efek psikologik dan pengaruh keganasan sel kanker. Status gizi pasien kanker sangat penting dipertahankan dan ditingkatkan, karena keberhasilan pengobatan kanker antara lain ditentukan oleh status gizi pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat asupan energi dan protein dengan status gizi pada pasien kanker nasofaring. Metode penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional dan jenis penelitian deskriptif analitik bersifat observasional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 33. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sequential random sampling yaitu cara pemilihan sampel yang termasuk dalam probability sampling yang dilakukan secara bertahap sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan asupan energi defisit presentasinya tertinggi yaitu 69.2% tetapi status gizi normal. Sedangkan Asupan protein defisit persentasinya juga tertinggi sebesar 15 (78.9%) tetapi status gizinya juga normal. Hasil uji korelasi Pearson Product Moment menunjukkan nilai p = 0,752 berarti tidak ada hubungan antara tingkat asupan energi dengan status gizi, demikian pula tidak ada hubungan tingkat asupan protein dengan status gizi dengan nilai p= 0.237. Kesimpulan tidak ada hubungan antara tingkat asupan energi dan protein dengan status gizi pada pasien kanker nasofaring.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/12565/1/2._HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12565/2/3._BAB-1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12565/3/4._BAB-2.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12565/4/5._BAB-3.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12565/7/6._BAB-4.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12565/9/7._BAB-5.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12565/10/8._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12565/12/9._LAMPIRAN.pdf