ASPEK PENDIDIKAN MORAL DALAM PERSPEKTIF GENDER (Analisis Semiotik terhadap Film Jamila dan Sang Presiden)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aspek pendidikan moral dalam perspektif gender pada film Jamila dan Sang Presiden melalui analisis semiotik. Penelitian ini menggunakan sumber data antara lain berupa: 1) Sumber data primer yang berupa film Jamila dan Sang Presiden dalam format VCD;...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RIYATI , DWI (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aspek pendidikan moral dalam perspektif gender pada film Jamila dan Sang Presiden melalui analisis semiotik. Penelitian ini menggunakan sumber data antara lain berupa: 1) Sumber data primer yang berupa film Jamila dan Sang Presiden dalam format VCD; dan 2) Sumber data sekunder yang diperoleh dari literatur situs internet serta penelitian- penelitian terdahulu yang akan digunakan untuk membantu peneliti menganalisis secara lebih mendalam, sehingga dapat menjawab permasalahan penelitian. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi, dan studi pustaka. Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data perpanjangan waktu dengan penyimakan berulang-ulang, catat dan dokumentasi, sehingga data yang diperoleh benar-benar valid. Metode penelitian ini menggunakan analisis semiotik. Analisis semiotik yang digunakan untuk mengetahui makna yang terkandung dalam film Jamila dan Sang Presiden melalui kajian tanda dalam setiap adegan maupun dialog. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1)Jamila dalam film tersebut menggambarkan bahwa ia adalah korban dari ketidakadilan gender dari unsur marginalisasi atau pemiskinan ekonomi. Terlihat jelas dalam film tersebut bahwa kemiskinan yang telah memaksa seseorang masuk kelimbah pelacuran, menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya; 2) Film tersebut banyak memberi gambaran mengenai tingkah laku para politikus di negeri ini. Politikus yang berwenang menegakan keadilan dan menjunjung tinggi moral bangsa tidak menunjukan sebagaimana mestinya mereka seorang politikus. Dalam film tersebut menggambarkan seorang pejabat yang mempunyai kekuasaan mampu mendapatkan apa saja, bahkan untuk membayar pelayanan seks kepada para PSK; 3) Film Jamila dan Sang Presiden memperlihatkan kepada masyarakat bahwa maraknya aksi perdagangan manusia dibawah umur dan prostitusi di Indonesia; 4) Selain itu film Jamila dan Sang Presiden juga menggambarkan hukum di Indonesia masih lemah, dalam film tersebut Jamila dianggap tidak penting, bahkan Presiden tidak memberi grasi atas kasus yang menimpa Jamila; 5) Film Jamila dan Sang Presiden layak untuk dijadikan media pembelajaran guru menyampaikan materi mengenai pendidikan moral sebagai upaya pengembangan karakter peserta didik menjadi lebih baik.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/12733/1/Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12733/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12733/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12733/5/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12733/7/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12733/8/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12733/15/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/12733/16/Lampiran-lampiran.pdf