PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh corporate governance, seperti, komposisi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris, dan keberadaan komite audit terhadap manajemen laba yang terjadi dalam industri perbankan Indonesia. Dalam penelitian ini, manajemen laba diprok...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ANGGRAENY, POPPY AYUDYA (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh corporate governance, seperti, komposisi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris, dan keberadaan komite audit terhadap manajemen laba yang terjadi dalam industri perbankan Indonesia. Dalam penelitian ini, manajemen laba diproksikan berdasarkan akrual diskresioner yang diukur dengan menggunakan model Beaver dan Engel (1996). Penelitian ini menggunakan data empiris industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2004-2007 dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan sampel 44 perusahaan yang diolah datanya dari 22 perusahaan tiap tahunnya. Karena adanya outliers sebanyak 5, maka jumlah data menjadi 39 perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Hasil pengujian dari penelitian ini menunjukkan bahwa corporate governance berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini ditunjukkan oleh nilai adjusted R2 sebesar 0,146 atau 14,6%. Hal ini berarti 14,6% dari manajemen laba dapat dijelaskan oleh corporate governance yaitu komposisi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris, dan keberadaan komite audit dan sisanya 85,4% dijelaskan oleh faktor lain diluar model regresi. Pengujian koefisien regresi (Uji-t) menunjukkan bahwa komposisi dewan komisaris dan keberadaan komite audit berpengaruh signifikan dengan masing-masing probabilitas sebesar 0,025 dan 0,031dimana nilai p < 0,05. Dengan nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (2,339 > 1,960) menunjukkan bahwa komposisi dewan komisaris independen berpengaruh positif, hal ini berarti bahwa pengangkatan dewan komisaris independen oleh perusahaan mungkin hanya dilakukan untuk pemenuhan regulasi saja tapi tidak dimaksudkan untuk menegakkan Good Corporate Governance (GCG) di dalam perusahaan. Hasil uji-t juga menunjukkan bahwa keberadaan komite audit berpengaruh negatif dengan nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (-2,243 < 1,960), yang berarti komite audit yang ada diperusahaan sebagai salah satu mekanisme corporate governance mampu mengurangi tindak manipulasi laba oleh manajemen. Sedangkan untuk ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan dengan nilai probabilitas 0,751 dimana nilai p > 0,05. Demikian, hasil uji-F menunjukkan bahwa F-hitung lebih besar dari F-tabel (3,163 > 2,84). Hal ini berarti hipotesisnya terdukung.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/14288/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14288/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14288/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14288/10/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14288/11/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14288/13/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14288/15/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14288/16/LAMPIRAN.pdf