TINJAUAN KUAT TEKAN BETON DENGAN METODE PERANCANGAN ACI DAN SNI. 1990 DENGAN PENAMBAHAN BAHAN ADDITIVE

Di era persaingan seperti saat ini, segala sektor kehidupan dituntut untuk dapat bersaing terutama dalam hal kualitas maupun efisiensi. Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut, sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing sangat dibutuhkan. Selain itu, metode merencana dan pelaksanaan yang tepa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Chandra, Patria Adhi (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Di era persaingan seperti saat ini, segala sektor kehidupan dituntut untuk dapat bersaing terutama dalam hal kualitas maupun efisiensi. Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut, sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing sangat dibutuhkan. Selain itu, metode merencana dan pelaksanaan yang tepat juga diperlukan untuk dapat bersaing. Beton, sejak dulu dikenal sebagai material dengan kekuatan tekan yang memadai, mudah dibentuk, mudah diproduksi secara lokal, relatif kaku, dan ekonomis. Beton tersebut didapat dengan cara mencampurkan semen portland atau semen hidrolik yang lain, agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan campuran tambahan membentuk pasta padat. Seiring dengan perkembangan pengetahuan tentang teknologi beton, berkembang pula banyak metode untuk perancangan campuran beton. Tentunya metode-metode tersebut dituntut untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut : kekuatan/keamanan terjamin, awet, serta mudah dalam proses pengerjaan. Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui dan membandingkan kuat tekan beton yang dibuat dengan dua metode perancangan beton yang berbeda yaitu metode ACI (American Concrete Institute) dan metode SNI. 1990 ditinjau dari pengerjaan dan kuat tekan yang dihasilkan. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini berupa silinder beton dengan diameter 15 cm, dan tinggi 30 cm. Untuk masing-masing metode perancangan beton baik ACI maupun SNI. 1990 dibuat 25 silinder beton dengan perincian 10 silinder beton normal dan 15 silinder beton dengan tambahan bahan Superplasticizer. Sehingga jumlah keseluruhan ada 50 silinder beton. Faktor air semen yang digunakan adalah 0,4 dan pengujian dilakukan pada umur 28 hari. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa, nilai slump metode ACI untuk beton normal rata-rata 10 cm, sedang dengan penambahan additive 14,1 cm. Nilai slump metode SNI. 1990 untuk beton normal rata-rata 8,3 cm, sedang dengan penambahan additive 10,2 cm. Kemudahan pengerjaan dapat dirasakan bahwa metode perancangan ACI lebih mudah, serta bahan penyusunnya lebih cepat mencapai kondisi homogen dibandingkan metode perancangan SNI. 1990. Kuat tekan beton maksimum yang dihasilkan untuk beton normal yang dihasilkan metode perencanaan ACI adalah 29,13 MPa, lebih besar 4,95 % dibandingkan dengan metode perencanaan SNI. 1990 yaitu 27,67 MPa. Dan untuk penambahan additive kuat tekan beton maksimum yang dihasilkan metode perencanaan ACI adalah 31,97 MPa, lebih besar 0,24 % dibandingkan dengan metode perencanaan SNI. 1990 yaitu 31,89 MPa.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/14352/1/1._HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14352/2/2._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14352/5/3._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14352/10/4._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14352/13/5._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14352/16/6._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14352/18/7._BAB_VI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14352/22/8._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14352/24/9._LAMPIRAN.pdf