ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN SISTEM INVENTORY PROBABILISTIK DALAM MENENTUKAN ORDER QUANTITY DAN REORDER POINT YANG OPTIMAL GUNA MEMINIMALKAN BIAYA INVENTORY (Studi Kasus: PT. Macanan Jaya Cemerlang)

Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan. Bahan baku merupakan faktor utama di dalam perusahaan untuk menunjang kelancaran proses produksi. Kesalahan menentukan besarnya investasi dalam mengontrol bahan baku pada persediaan akan menekan keuntungan perusahaan. PT. Macanan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PERDANA, RAHARDIAN DINDA (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan. Bahan baku merupakan faktor utama di dalam perusahaan untuk menunjang kelancaran proses produksi. Kesalahan menentukan besarnya investasi dalam mengontrol bahan baku pada persediaan akan menekan keuntungan perusahaan. PT. Macanan Jaya Cemerlang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang percetakan. Sistem produksi yang digunakan yaitu make to stock dan make to order. Bahan baku yang digunakan adalah kertas. Dalam proses produksinya, tingkat pemakaian bahan baku dalam setiap bulan tidak tetap. Pada perusahaan ini terjadi situasi dimana bahan baku menumpuk di gudang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari solusi optimal persediaan dengan menggunakan metode persediaan probabilistik dengan Model Q dan Model P. Dimana untuk Model Q perhitungan awal menentukan ukuran lot pemesanannya (q0) sedangkan untuk Model P menentukan waktu antar pemesanannya (T). Karakteristik untuk Model Q yaitu besarnya ukuran lot pemesanan (q0) selalu tetap untuk setiap kali pemesanan dilakukan dan pemesanan dilakukan apabila jumlah persediaan yang dimiliki telah mencapai suatu tingkat tertentu (r) yang disebut titik pemesanan ulang. Karakteristik untuk Model P yaitu pemesanan dilakukan menurut selang interval waktu yang tetap (T) dan ukuran lot pemesanan (q0) bervariasi tergantung persediaan maksimum dan persediaan pada saat pemesanan dilakukan. Hasil penelitian dengan penerapan data ke dalam Model Q dan Model P didapatkan total biaya persediaan untuk bahan baku HVS Roll 70 gr - IP dengan metode yang ada di perusahaan adalah Rp 30.122.585.139,-/tahun, apabila menggunakan model Q adalah Rp 29.656.658.293,-/tahun, sedangkan dengan model P adalah Rp 29.767.205.766,-/tahun. Bahan baku Art Carton 210 gr - IP dengan metode yang ada di perusahaan adalah Rp 670.192.138,-/tahun, apabila menggunakan model Q adalah Rp 655.398.270,-/tahun, sedangkan dengan model P adalah Rp 671.828.970,-/tahun. Dimana Model Q menghasilkan biaya persediaan yang lebih minimum dibandingkan dengan Model P. Akan tetapi pada bahan baku HVS Roll 70 gr - IP model Q tidak dapat diterapkan, sehingga solusi optimalnya menggunakan model P. Penghematan pada bahan baku HVS Roll 70 gr - IP dengan model P adalah 1,18% dan untuk penghematan pada bahan baku Art Carton 210 gr - IP dengan model Q adalah 2.21%
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/14508/1/Hal_judul_%26_abstrak.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14508/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14508/5/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14508/10/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14508/11/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14508/16/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14508/18/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14508/20/Lampiran.pdf