STRATEGI COPING PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MELAKUKAN TERAPI HEMODIALISA DITINJAU DARI JENIS KELAMIN
Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang berlangsung secara perlahan-lahan, selama lebih dari 3 bulan. Pada pasien gagal ginjal kronik, terapi yang sering dilakukan adalah terapi hemodialisa (cucidarah). Penggunaan terapi ini bisa memunculkan permasalahan-permasalahan yang bisa m...
Sparad:
Huvudskapare: | |
---|---|
Materialtyp: | Bok |
Publicerad: |
2011.
|
Ämnen: | |
Länkar: | Connect to this object online |
Taggar: |
Lägg till en tagg
Inga taggar, Lägg till första taggen!
|
Sammanfattning: | Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang berlangsung secara perlahan-lahan, selama lebih dari 3 bulan. Pada pasien gagal ginjal kronik, terapi yang sering dilakukan adalah terapi hemodialisa (cucidarah). Penggunaan terapi ini bisa memunculkan permasalahan-permasalahan yang bisa menyebabkan pasien rentan terhadap stres. Bentuk pengelolaan yang dilakukan oleh pasien dari stres tersebut disebut dengan strategi coping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan strategi coping antara pasien gagal ginjal kronik laki-laki dan perempuan yang melakukan terapi hemodialisa. Untuk mencapai tujuan ini, peneliti memilih menggunakan pendekatan kuantitaif dengan menyebarkan skala pada pasien. Subjek penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronik yang melakukan terapi hemodialisa di RSUD Dr. Moewardi berjumlah 30 pasien laki-laki dan 30 pasien perempuan. Penelitian ini menggunakan skala strategi menghadapi masalah (SMM), data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan t-test dan anava satu jalur yang kemudian dilanjutkan dengan analisis uji non parametrik Mann Whitney karena hasil uji homogenitas menunjukkan data tidak homogen. Hasil uji hipotesis ada perbedaan strategi coping antara pasien gagal ginjal kronik laki-laki dan perempuan yang melakukan terapi hemodialisa menunjukkan nilai p: 0,287 (p>0,05) yang berati bahwa ada perbedaan strategi coping yang tidak signifikan antara pasien laki-laki dan perempuan. Hasil uji hipotesis ada perbedaan strategi coping yang berorientasi pada masalah (problem focused coping) antara pasien gagal ginjal kronik laki-laki dan perempuan yang melakukan terapi hemodialisa menunjukkan nilai p: 0,001 (p<0,05) yaitu ada perbedaan yang signifikan pada strategi coping yang berorientasi pada masalah (problem focused coping) antara pasien laki-laki danperempuan. Pasien laki-laki lebih banyak yang menggunakan strategi coping yang berorientasi pada masalah (problem focused coping) daripada pasien perempuan. Hasil uji hipotesis ada perbedaan strategi coping yang berorientasi pada emosi (emotional focused coping) antara pasien gagal ginjal kronik laki-laki dan perempuan yang melakukan terapi hemodialisa menunjukkan nilai p: 0,767 (p>0,05) yang berarti bahwa ada perbedaan yang tidak signifikan pada strategi coping yang berorientasi pada emosi (emotional focused coping) antara pasien laki-laki dan perempuan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan strategi coping yang tidak signifikan pada pasien gagal ginjal kronik yang melakukan terapi hemodialisa ditinjau dari jenis kelamin. |
---|---|
Beskrivning: | https://eprints.ums.ac.id/14526/1/2.HALAMAN_DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/14526/2/BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/14526/5/BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/14526/9/BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/14526/12/BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/14526/14/BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/14526/17/DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/14526/22/LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf |