ANALISIS KELEMBABAN TANAH PERMUKAAN MELALUI CITRA LANDSAT 7 ETM+ DI WILAYAH DATARAN KABUPATEN PURWOREJO

Kelembaban tanah permukaan merupakan keadaan dimana tanah terisi oleh air baik itu sebagian atau seluruh pori - pori. Citra Landsat 7 ETM+ adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk mengetahui keadaan kelembaban tanah permukaan dengan melihat dari nilai spektral terhadap hasil pengolahan. Ke...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nugroho, Sediyo Adi (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_14532
042 |a dc 
100 1 0 |a Nugroho, Sediyo Adi  |e author 
245 0 0 |a ANALISIS KELEMBABAN TANAH PERMUKAAN MELALUI CITRA LANDSAT 7 ETM+ DI WILAYAH DATARAN KABUPATEN PURWOREJO 
260 |c 2011. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/14532/1/Halaman_Depan.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/14532/4/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/14532/5/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/14532/6/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/14532/8/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/14532/11/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/14532/18/LAMPIRAN.pdf 
520 |a Kelembaban tanah permukaan merupakan keadaan dimana tanah terisi oleh air baik itu sebagian atau seluruh pori - pori. Citra Landsat 7 ETM+ adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk mengetahui keadaan kelembaban tanah permukaan dengan melihat dari nilai spektral terhadap hasil pengolahan. Kelembaban tanah permukaan sangat berguna untuk berbagai kepentingan seperti pertumbuhan vegetasi, sumber daya air, dan peringatan awal kekeringan. Tujuan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana keadaan kelembaban tanah permukaan di wilayah dataran. Wilayah dataran memiliki keadaan penutup lahan/penggunaan lahan yang beraneka ragam sehingga kelembaban tanah permukaan di wilayah dataran berbeda pula. Kelembaban tanah permukaan diperoleh dari ekstraksi citra Landsat 7 ETM+ dengan menghubungkan dua faktor dari kerapatan vegetasi dan temperatur permukaan. Kelembaban tanah permukaan diketahui dengan menggunakan metode penginderaan jauh dan analisis data secara statistik. Metode Penginderaan jauh yang digunakan berupa transformasi dengan pendekatan melalui indeks kekeringan dari transformasi TVDI (Temperature-Vegetation Dryness Index). Transformasi TVDI diperoleh dengan menghasilkan transformasi NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan transformasi Surface Temperature. Penutup lahan diperoleh melalui klasifikasi Multispektral dan digunakan sebagai analisis dalam hasil kelembaban tanah permukaan di wilayah dataran. Analisis kelembaban tanah permukaan diperoleh dengan mengetahui nilai spektral, hasil kerja lapangan, dan hasil laboratorium. Hasil dari penelitian diperoleh bahwa pengukuran kelembaban tanah permukaan di lapangan dengan nilai spektral dari hasil transformasi memiliki hubungan yang berbanding terbalik dan hal itu sesuai teori dasar. Kelembaban tanah permukaan di wilayah dataran memiliki perbedaan di setiap penggunaan lahan. Perbedaan kelembaban tanah permukaan itu terlihat dari pengukuran kelembaban tanah permukaan secara langsung. Kelembaban tanah permukaan divisualisasikan dalam sebuah Peta dengan lima kelas yaitu kelas sangat basah, basah, sedang, kering, dan sangat kering. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a G Geography (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/14532/ 
787 0 |n E100100082 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/14532/  |z Connect to this object online