Hubungan Antara Kematangan Emosi dengan Agresivitas Remaja

Pada suatu masyarakat, perilaku agresif (agresivitas) adalah perilaku yang tidak disukai dan cenderung untuk dihindari. Hal ini karena perilaku tersebut menimbulkan bahaya dan ketidaknyamanan dalam berinteraksi sosial. Emosi berperan kuat terhadap agresivitas remaja, sehingga diharapkan remaja memil...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Kuntari, Retno (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pada suatu masyarakat, perilaku agresif (agresivitas) adalah perilaku yang tidak disukai dan cenderung untuk dihindari. Hal ini karena perilaku tersebut menimbulkan bahaya dan ketidaknyamanan dalam berinteraksi sosial. Emosi berperan kuat terhadap agresivitas remaja, sehingga diharapkan remaja memiliki emosi yang matang, stabil dan terkendali sehingga sikap dan perilaku lebih kearah positif dan terkontrol dengan baik serta tidak melakukan tindakan agrsi yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan antara kematangan emosi dengan agresivitas pada remaja, 2) sumbangan kematangan emosi terhadap agresivitas pada remaja, 3) tingkat kematangan emosi dan agresivitas pada remaja. Hipotesis yang diajukan Ada hubungan negatif antara kematangan emosi dengan agresivitas. Subjek penelitian adalah siswa-siswa SMA Negeri 4 Purworejo berjumlah 80 siswa, yang diambil dari kelas X berjumlah 27 siswa, kelas XI IPA2 berjulmah 27 siswa dan kelas XII IPS1 berjumlah 26 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Cluster Random Sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala kematangan emosi dan skala agresivitas. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis product oment Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi (rxy) sebesar = -0,301, p = 0,007 (p < 0,01). Hasil ini menunjukkan ada korelasi negatif yang sangat signifikan antara kematangan emosi dengan agresivitas. Semakin tinggi kematangan emosi maka semakin rendah agresivitas. Sebaliknya semakin rendah kematangan emosi maka semakin tinggi agresivitas pada subjek penelitian. Sumbangan efektif kematangan emosi memberikan sumbangan terhadap agresivitas sebesar 9%, artinya masih terdapat 91% faktor lain yang mempengaruhi agresivitas selain kematangan emosi diantaranya serangan dan frustrasi, penguatan (reinforcement), imitasi, norma sosial, jenis kelamin, faktor biologis, pola asuh orang tua, model kekerasan di televisi, amarah, lingkungan . Berdasar kategorisasi diketahui kematangan emosi tergolong sedang, ditunjukkan dengan nilai mean empirik (ME) = 71,64 dan mean hipotetik (MH) = 70, dengan standar deviasi hipotetik = 14. Agresivitas pada subjek penelitian tergolong sedang, ditunjukkan dengan mean empirik (ME) variabel agresivitas = 64,75 dan mean hipotetik (MH) = 67,5, dengan standar deviasi hipotetik = 13,5. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan ada korelasi negatif yang sangat signifikan antara kematangan emosi dengan agresivitas. Semakin tinggi kematangan emosi maka semakin rendah agresivitas. Sebaliknya semakin rendah kematangan emosi maka semakin tinggi agresivitas pada subjek penelitian.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/14545/1/cover_-_abstraksi.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14545/2/bab_1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14545/4/bab_2.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14545/5/bab_3.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14545/8/bab_4.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14545/12/bab_5.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14545/14/dafpus.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14545/19/lampiran.pdf