PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CALCANEUS SPURS SINISTRA DI PUSKESMAS KARTASURA

Calcaneus Spurs merupakan eksostosis pada tuber calcaneal yang berbentuk seperti jalu ayam (Sidharta, 1983). Calcaneus Spurs merupakan suatu proyeksi bertulang kecil yang dibentuk dengan diam-diam calcaneus atau memiringkan tulang. Hal ini disebabkan oleh menempatkan terlalu banyak tekanan pada otot...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: WIDODO, FARKHAN (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Calcaneus Spurs merupakan eksostosis pada tuber calcaneal yang berbentuk seperti jalu ayam (Sidharta, 1983). Calcaneus Spurs merupakan suatu proyeksi bertulang kecil yang dibentuk dengan diam-diam calcaneus atau memiringkan tulang. Hal ini disebabkan oleh menempatkan terlalu banyak tekanan pada otot di soles dari kaki, biasanya selama jangka waktu yang panjang. Sindrom taji pada tumit (calcaneus spurs) berkembang dimana plantar fascia masuk kedalam tulang tumit (calcaneus) umumnya disebabkan oleh pronasi kaki yang berlebihan (Anonim, 2006). Masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan modalitas fisioterapi yang dapat digunakan adalah ultra sound dan terapi latihan. Setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali, didapatkan hasil berupa adanya penurunan nyeri, peningkatan LGS, peningkatan kekuatan otot, penurunan oedema. Dari hasil yang diperoleh dan setelah mendapatkan terapi sebanyak 6x, hasil yang didapatkan yaitu nyeri diam dari T1=nyeri sangat ringan menjadi T6=tidak terasa nyeri, nyeri tekan dari T1=nyeri cukup berat menjadi T6=nyeri ringan, nyeri gerak T1=nyeri tidak begitu berat menjadi T6=nyeri ringan. Adanya oedem pada ankle sinistra, setelah mendapatkan terapi sebanyak 6x, hasil yang didapatkan penurunan oedema pada ankle sinistra, titik patokan malleolus lateralis, 5 cm ke proksimal T1=18 cm menjadi T6=18 cm, 10 cm ke proksimal T1=20 cm menjadi T6=20 cm, di bawah 5 cm ke distal T1=22cm menjadi T6=21 cm, 10 cm ke distal T1=19 cm menjadi T6=19 cm. Adanya penurunan kekuatan otot-otot dorsal fleksor ankle sinistra dan setelah mendapatkan terapi sebanyak 6x, hasil yang didapatkan yaitu kekuatan otot dorsal fleksor ankle sinistra T1=4- menjadi T6=4 dan plantar fleksor ankle sinistra T1=5 menjadi T6=5. Adanya keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS), dan setelah mendapatkan terapi sebanyak 6x, hasil yang didapatkan meningkatnya LGS ankle sinistra, yaitu LGS aktif plantar-dorsal T1 S=150-00- 450 menjadi T6 S=200-00- 450 dan inversi-eversi T1 R=200-00-350 menjadi T6 R=200-00- 350, gerakan pasif plantar-dorsal T1 S=200-00-450 menjadi T6 S=200-00- 450 dan inversi-eversi T1 R=200-00- 350 menjadi T6R=200-00-350.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/14648/1/02._HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14648/2/03._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14648/16/04._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14648/18/05._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14648/21/06._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14648/25/07._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14648/4/08._DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14648/13/09._lampiran_.pdf