PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIADESA GONILAN, KARTASURA
Bila seseorang bertambah tua maka kemampuan fisik dan psikisnya perlahan-lahan akan mengalami penurunan, seperti gangguan pemenuhan kebutuhan tidur. Gangguan tidur pada lanjut usia merupakan keadaan dimana seseorang mengalami suatu perubahan dalam kuantitas dan kualitas pola istirahatnya yang menyeb...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2011.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Bila seseorang bertambah tua maka kemampuan fisik dan psikisnya perlahan-lahan akan mengalami penurunan, seperti gangguan pemenuhan kebutuhan tidur. Gangguan tidur pada lanjut usia merupakan keadaan dimana seseorang mengalami suatu perubahan dalam kuantitas dan kualitas pola istirahatnya yang menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya hidup yang diinginkan. Salah satu bentuk dari terapi perilaku terhadap penurunan insomnia adalah dengan teknik relaksasi progresif. Tehnik relaksasi progresif merupakan metode relaksasi termurah, karena tidak memerlukan imajinasi, tidak ada efek samping, mudah untuk dilakukan, serta dapat membuat tubuh dan fikiran terasa tenang, rileks, dan lebih mudah untuk tidur. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap perubahan tingkat insomnia pada lansia di Posyandu Lansia Desa Gonilan, Kartasura. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental semu atau Quasi eksperimental dengan rancangan pre test - post test design. Penelitian dilaksanakan di Posyandu Lansia desa Gonilan Kartasura. Penelitian ini menggunakan metode simple random sampling dengan jumlah sampel 60 responden. Teknik pengumpulan data dengan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan lansia pada kelompok perlakuan (sebelum terapi) 6,7% mengalami insomnia berat, 83,3% mengalami insomnia sedang, 10,0% mengalami insomnia ringan, sedangkan pada kelompok kontrol 3,3% juga mengalami insomnia berat, 86,7% mengalami insomnia sedang, dan 10,0% mengalami insomnia ringan. Setelah diberikan terapi relaksasi otot progresif pada kelompok perlakuan lansia yang mengalami insomnia berat menurun menjadi 0%, lansia yang mengalami insomnia sedang sebesar 56,7% dan lansia yang mengalami insomnia ringan sebesar 43,3%, sedangkan pada kelompok kontrol tingkat insomnia pada lansia relatif tidak mengalami perubahan. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/14759/1/02_HALAMAN_DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/14759/2/03_BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/14759/3/04_BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/14759/4/05_BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/14759/7/06_BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/14759/9/07_BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/14759/10/08_DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/14759/13/09_LAMPIRAN.pdf |