PEMBUATAN MINUMAN INSTAN DARI BERBAGAI JENIS JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA) DILIHAT KADAR VITAMIN C DAN DAYA TERIMA

Pendahuluan : Jambu biji di kalangan masyarakat Indonesia kurang disukai, karena banyaknya biji pada jambu biji tersebut. Pemanfaatan sangat beragam antara lain untuk pengobatan penyakit dan aneka olahan makanan, misalnya sari buah, sirup, manisan, jelly, selai, dan minuman instan. Pembuatan minuman...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PERTIWI, VINI PERDANAKUSUMA (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pendahuluan : Jambu biji di kalangan masyarakat Indonesia kurang disukai, karena banyaknya biji pada jambu biji tersebut. Pemanfaatan sangat beragam antara lain untuk pengobatan penyakit dan aneka olahan makanan, misalnya sari buah, sirup, manisan, jelly, selai, dan minuman instan. Pembuatan minuman instan jambu biji memiliki potensi kadar vitamin C yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin C dan daya terima minuman instan dari berbagai jenis jambu biji. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh jambu biji terhadap pebuatan minuman instan dari berbagai jenis jambu biji dilihat kadar vitamin C dan daya terima. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 (tiga) perlakuan dan dua kali ulangan. Jenis jambu biji yang digunakan adalah Jambu Biji Merah, Jambu Biji Klutuk, dan Jambu Biji Bangkok. Kadar vitamin C minuman instan jambu biji ditentukan dengan metode titrasi iodium. Hasilnya dianalisis dengan metode Anova Satu Arah. Hasil daya terima di analisis dengan metode Friedman yang meliputi warna, aroma, rasa, dan tekstur. Hasil : Hasil rata-rata vitamin C minuman instan Jambu Biji Merah 0,4375 mg/100ml, Jambu Biji Klutuk 0,1305 mg/100ml, Jambu Biji Bangkok 0,1305 mg/100ml. Kandungan vitamin C tertinggi adalah Jambu Biji Merah. Hasil rata-rata uji daya terima minuman instan untuk warna dengan skor 3,74 disukai oleh panelis, aroma dengan skor 4,09 disukai oleh panelis, rasa dengan skor 3,16 agak disukai panelis, tekstur dengan skor 3,55 agak disukai panelis. Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pada kadar vitamin C minuman instan dari berbagai jenis jambu biji, sedangkan pada uji daya terima untuk warna dan rasa menunjukkan ada pengaruh dan untuk aroma dan tekstur menunjukkan tidak ada pengaruh minuman instan dari berbagai jenis jambu biji.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/14769/1/02._Halaman_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14769/2/03._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14769/3/04._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14769/4/05._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14769/5/06._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14769/13/07._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14769/15/08._Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14769/16/09._Lampiran.pdf