PERBEDAAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD, ASUPAN ENERGI,ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA PUTRI DI SMA KOTA DAN DESA KABUPATEN BOYOLALI
NIKEN DWI ASTUTI. J 300 080 021 PERBEDAAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD, ASUPAN ENERGI, ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI SMA KOTA DAN DESA KABUPATEN BOYOLALI (Studi di SMA N 1 Boyolali dan SMA N 1 Cepogo) Pendahuluan : Kandungan gizi energi dan lemak yang tidak seimbang bila sudah terlanju...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2011.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | NIKEN DWI ASTUTI. J 300 080 021 PERBEDAAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD, ASUPAN ENERGI, ASUPAN LEMAK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI SMA KOTA DAN DESA KABUPATEN BOYOLALI (Studi di SMA N 1 Boyolali dan SMA N 1 Cepogo) Pendahuluan : Kandungan gizi energi dan lemak yang tidak seimbang bila sudah terlanjur menjadi pola makan, maka akan berdampak negatif pada status gizi remaja. Aspek pemilihan makanan penting diperhatikan oleh remaja. Kebiasaan mengkonsumsi fast food secara berlebihan dapat menimbulkan masalah kegemukan. Kegemukan menjadi sesuatu yang harus diwaspadai karena kegemukan yang berkelanjutan akan menimbulkan berbagai macam penyakit degeneratif seperti jantung koroner, diabetes mellitus, dan hipertensi (Khomsan, 2003). Hasil survey pendahuluan yang dilakukan pada remaja putri SMA di Kabupaten Boyolali menunjukkan bahwa 9% remaja diperkotaan dan 4,5% remaja dipedesaan mengalami status gizi lebih (obesitas). Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan frekuensi konsumsi fast food, asupan energi, asupan lemak dan status gizi pada remaja di SMA kota dan desa. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah siswi SMA N 1 Boyolali dan SMA N 1 Cepogo. Sampel penelitian sebanyak 96 siswi SMA N 1 Boyolali dan SMA N 1 Cepogo. Teknik analisis data menggunakan uji Independent sample t-test. Hasil : Penelitian menunjukkan bahwa Konsumsi fast food pada siswi sebagian besar adalah sering (60.4%) di SMA kota dan (58.3%) di SMA desa, asupan energi pada siswi sebagian besar adalah defisit (54.2%) di SMA desa dan (37.5%) di SMA kota, asupan lemak pada siswi sebagian besar adalah baik (54,2%) di SMA kota dan (41.7%) di SMA desa, status gizi pada siswi sebagian besar adalah normal (64.6%) di SMA desa dan (45.8%) di SMA kota. Berdasarkan penelitian ini maka tidak terdapat perbedaan konsumsi fast food antara siswi SMA kota dan SMA desa, tidak terdapat perbedaan asupan energi antara siswi SMA kota dan SMA desa, tidak terdapat perbedaan asupan lemak antara siswi SMA kota dan SMA desa, terdapat perbedaan status gizi antara siswi SMA kota dan SMA desa. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/14789/1/02._Halaman_Depan.pdf https://eprints.ums.ac.id/14789/3/03._BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/14789/6/04._BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/14789/7/05._BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/14789/12/06._BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/14789/14/07._BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/14789/16/08._Daftar_Pustaka.pdf https://eprints.ums.ac.id/14789/22/09._Lampiran.pdf |