PERBEDAAN FREKUENSI MORBIDITAS ANTARA ANAK STUNTED DAN NON STUNTED DI LINGKUNGAN KUMUH PERKOTAAN DI WILAYAH SURAKARTA

Latar Belakang : Anak usia di bawah tiga tahun (batita) merupakan kelompok yang rentan terhadap kesehatan dan gizi. Malnutrisi dapat menyebabkan penyakit di negara-negara berkembang, terutama penyakit infeksi. Tingginya prevalensi stunted (57,61%) pada tahun 2010, ditemukan diantara anak-anak usia 1...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: KHOLIFASARI, LATIFIANI (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_14790
042 |a dc 
100 1 0 |a KHOLIFASARI, LATIFIANI  |e author 
245 0 0 |a PERBEDAAN FREKUENSI MORBIDITAS ANTARA ANAK STUNTED DAN NON STUNTED DI LINGKUNGAN KUMUH PERKOTAAN DI WILAYAH SURAKARTA 
260 |c 2011. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/14790/1/02._Halaman_Depan.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/14790/3/03._BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/14790/5/04._BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/14790/10/05._BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/14790/11/06._BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/14790/12/07._BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/14790/13/08._Daftar_Pustaka.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/14790/14/09._Lampiran.pdf 
520 |a Latar Belakang : Anak usia di bawah tiga tahun (batita) merupakan kelompok yang rentan terhadap kesehatan dan gizi. Malnutrisi dapat menyebabkan penyakit di negara-negara berkembang, terutama penyakit infeksi. Tingginya prevalensi stunted (57,61%) pada tahun 2010, ditemukan diantara anak-anak usia 1-3 tahun yang menunjukkan bahwa gizi buruk tersebar luas dikalangan anak-anak di daerah kumuh perkotaan di wilayah Surakarta. Tujuan : Mengetahui perbedaan frekuensi morbiditas antara anak stunted dan non stunted di lingkungan kumuh perkotaan di wilayah Surakarta. Metode Penelitian : Jenis penelitian bersifat observasional dengan pendekatan yang digunakan adalah crossectional. Jumlah sampel penelitian 45 anak sesuai dengan kriteria. Data status gizi dan nilai z-skor diperoleh dengan pengukuran tinggi badan (TB). Data frekuensi morbiditas diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner, diambil 1 bulan setiap seminggu sekali. Uji statistik yang digunakan adalah uji independent sampel t test. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi anak stunted 57,8% dan anak non stunted 42,2%. Rata-rata frekuensi morbiditas ISPA anak stunted adalah 5 hari sedangkan anak non stunted 4 hari. Rata-rata frekuensi morbiditas diare anak stunted adalah 0,5 hari dengan lama sakit 2-4 hari sedangkan anak non stunted 0,11 hari dengan lama sakit 2 hari. Hasil uji beda frekuensi morbiditas ISPA antara anak stunted dan non stunted nilai p = 0,313. Hasil uji beda frekuensi morbiditas diare antara anak stunted dan non stunted nilai p = 0,184. Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan frekuensi morbiditas ISPA antara anak stunted dan non stunted. Tidak terdapat perbedaan frekuensi morbiditas diare antara anak stunted dan non stunted. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a R Medicine (General) 
690 |a RJ101 Child Health. Child health services 
690 |a RN Nutrition 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/14790/ 
787 0 |n J310090215 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/14790/  |z Connect to this object online