EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIENBEDAH SESAR (sectio caesarea) DI INSTALASI BEDAH RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010
Penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar memerlukan perhatian khusus, karena masih tingginya angka kejadian infeksi luka pasca bedah sesar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar di Instalasi Bedah RSUD Dr. Moewar...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2011.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar memerlukan perhatian khusus, karena masih tingginya angka kejadian infeksi luka pasca bedah sesar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar di Instalasi Bedah RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2010 serta kesesuaian penggunaan antibiotik profilaksis dibandingkan dengan standard pedoman penggunaan antibiotik profilaksis untuk bedah sesar menurut Departement of Reproductive Health dan Research (RHR), World Health Organization (WHO) tahun 2003. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian non eksperimental, dengan menggunakan metode deskriptif, pengambilan data secara retrospektif. Populasi penelitian ini adalah semua pasien bedah sesar di RSUD Dr. Moewardi tahun 2010. Pengambilan sampel secara systematic random sampling. Dibandingkan dengan standard Departement of Reproductive Health dan Research (RHR), World Health Organization (WHO) tahun 2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik profilaksis di RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2010 adalah ampisillin 48%, sefotaksim 32%, sefazolin 13% dan seftriakson 7%. Penggunaan antibiotik dilihat dari aspek jenis antibiotik yang sesuai dengan standard sebesar 61%. Aspek dosis yang sesuai dengan standard sebesar 13%. Aspek durasi antibiotik profilaksis yang sesuai dengan standard 48%. Aspek frekuensi pemberian antibiotik profilaksis semuanya tidak sesuai dengan standard. Aspek rute pemberian semuanya sesuai denagn standard yaitu diberikan secara intravena (iv). Sedangkan dari aspek saat pemberian antibiotik yang sesuai dengan standard sebesar 52%. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/14817/1/COVER-INTISARI.pdf https://eprints.ums.ac.id/14817/2/BAB_1.pdf https://eprints.ums.ac.id/14817/3/BAB_2.pdf https://eprints.ums.ac.id/14817/4/BAB_3.pdf https://eprints.ums.ac.id/14817/7/BAB_4.pdf https://eprints.ums.ac.id/14817/8/DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/14817/15/LAMPIRAN.pdf |