PEMERIKSAAN STERILITAS INSTRUMEN PASKA STERILISASI DI SUB INSTALASI CENTRAL STERILESUPPLY DEPARTMENT (CSSD) RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

Rendahnya infeksi nosokomial menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit. Faktor penyebab terjadinya infeksi nosokomial dapat berupa faktor endogen dan faktor eksogen. Instrumen pakai ulang yang digunakan di rumah sakit merupakan faktor eksogen terjadinya infeksi nosokomial...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: INDRIYATI, NOVI (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Rendahnya infeksi nosokomial menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit. Faktor penyebab terjadinya infeksi nosokomial dapat berupa faktor endogen dan faktor eksogen. Instrumen pakai ulang yang digunakan di rumah sakit merupakan faktor eksogen terjadinya infeksi nosokomial, sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan infeksi nosokomial dengan metode sterilisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pertumbuhan mikroorganisme pada instrumen pakai ulang paska sterilisasi pada hari ke satu hingga ke empat belas, hari mulai ditemukan pertumbuhan mikroorganisme, dan mengetahui jumlah serta jenis mikroorganismenya. Metode sterilisasi instrumen pakai ulang yang digunakan adalah dengan sterilisasi panas basah (autoklaf). Suhu yang digunakan 135oC selama 7 menit. Uji sterilitas instrumen pakai ulang dilakukan dengan metode Standart Plate Count. Sampel diencerkan dengan larutan steril Ringer Laktat (RL), kemudian ditanam pada cawan petri yang berisi media yang telah memadat. Cawan petri diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Hari pertama tumbuh mikroorganisme dihitung angka kuman totalnya dengan menghitung jumlah koloni dikalikan faktor pembagi dari ketiga petri kemudian dirata-rata. Uji identifikasi dilakukan dengan metode pengecatan Gram dan uji biokimia. Uji biokimia dilakukan dengan media Kligler Iron Agar (KIA), Lysine Iron Agar (LIA), dan Motility Indol Ornithine (MIO). Identifikasi dilakukan dengan mencocokkan evaluasi hasil penanaman mikroorganisme pada media biokimia dengan tabel Enterobacteriaceae. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen pakai ulang di Sub Instalasi Central Sterile Supply Department (CSSD) RSUD Dr. Moewardi Surakarta masih dalam keadaan steril hingga hari ke sembilan dan mulai tidak steril pada hari ke sepuluh. Angka kuman total rata-rata pada hari ke sepuluh sebanyak 1.768 koloni/mL dan hari ke sebelas sebanyak 2.357 koloni/mL. Dari hasil mikroskopis ditemukan bakteri Gram negatif, berwarna merah berbentuk batang. Bakteri pada instrumen pakai ulang yang telah terkontaminasi diduga berupa Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Salmonella typhi, dan Klebsiella.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/14924/1/COVER-INTISARI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14924/2/BAB_1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14924/4/BAB_2.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14924/7/BAB_3.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14924/9/BAB_4.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14924/11/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/14924/13/LAMPIRAN.pdf