KONSEP KESELAMATAN AHLU AL-KITÂB Studi Kritis Pemikiran Liberal

Otentisitas al-Qur'an terpercaya sebab diriwayatkan secara mutawatir lafzhi, dan maknawi dan selalu terjaga. Rasulullah saw telah mewariskannya secara sempurna dan memberi contoh pengamalan secara aplikatif, sehingga generasi sesudahnya mudah mengambil pelajaran dalam teori maupun praktek. Deng...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Suparno, Suparno (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Otentisitas al-Qur'an terpercaya sebab diriwayatkan secara mutawatir lafzhi, dan maknawi dan selalu terjaga. Rasulullah saw telah mewariskannya secara sempurna dan memberi contoh pengamalan secara aplikatif, sehingga generasi sesudahnya mudah mengambil pelajaran dalam teori maupun praktek. Dengan pedoman teknis dari rasulullah tersebut para mufassirin mengkodifikasikan al-Qur'an sekaligus disertai maknanya dalam bentuk kitab-kitab tafsîr, dengan metodologi yang mapan. Teknis pemahaman al-Qur'an yang benar menjadikan baiknya Islam itu sendiri dan terbukti menjadikan umat maju baik urusan dunia maupun akherat. Namun di kemudian hari muncullah pemahaman aneh terhadap al-Qur'an yang sangat berbeda dengan pemahanan salaf al-umah. Meskipun mengatasnamakan Islam namun metode pemahamannya bertolak belakang dengan apa yang dipegangi ulama selama ini, tidak cocok dengan karakteristik al-Qur'an itu sendiri, asing dan sama sekali bukan warisan umat. Pengusungnya menamakan diri sebagai pluralis atau leberalis agama. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis bermaksud meneliti akar permasalahan yang menyebabkan kaum pluralis atau liberalis berpemahaman demikian jauh dari pemahaman ulama padahal mereka mengaku sebagai muslim. Penelitian ini bertujuan meluruskan kerancuan berpikir liberal berdasarkan al-Qur'an dalam perspektif ulama. Metode yang digunakan adalah komparasi berlandaskan metode tafsir ulama. Berdasarkan hasil penelitian penulis bahwa sumber pemikiran liberal berasal dari pemikiran para orientalis, dengan metode hermeneutika. Termasuk di dalamnya pemahaman mengenai ahlu al-kitâb yang dijadikan pintu masuk paham pluralisme agama, ini berarti merupakan intervensikan asing ke dalam tubuh Islam. Paham ini beranggapan bahwa semua agama yang memiliki kitab suci dan terdapat penyampainya, dapat dimasukkan golongan ahlu al-kitâb. Paham ini sangat bertentangan dengan al-Qur'an bahkan juga tidak diakui agama manapun. Liberal mengklaim bahwa siapapun berhak menafsirkan kitab suci dengan akalnya sendiri, tidak boleh ada klaim kebenaran sebab hal itu bersifat relatif. Lebih jauh lagi para liberalis mengklaim bahwa ahlu al-kitâb atau semua agama dapat dikategorikan menganut tauhid, tidak boleh dikategorikan kafir selama percaya pada tuhan dan hari akhir. Klaim lainnya bahwa mereka tidak perlu mengikuti agama yang haq dan cukuplah berpedoman dengan kitab suci yang telah berubah untuk menggapai keselamatan. Semua penyimpangan ajaran agama ahlu al-kitâb dianggap hal yang wajar, agama mereka dianggap tidak mansukh, dan yang paling parah semua agama berhak atas keselamatan akherat. Pemahaman tersebut bertentangan dengan banyak dalil al-Qur'an, al-Sunnah, menyelisihi ahlu al-ilmi dan akal sehat serta tidak sesuai dengan kenyataan.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/15085/1/Pdf-JUDUL_dst.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15085/4/Pdf-_BAB__I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15085/5/Pdf-BAB__II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15085/9/Pdf-BAB__III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15085/11/Pdf_-BAB__IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15085/17/pdf-BAB__V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15085/18/pdf-DAFTAR_PUSTAKA.pdf