STUDI PENGARUH PARAMETER PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES END MILLING DENGAN MENGGUNAKAN PENDINGINAN SEMI SINTETIK

Proses permesinan merupakan sebuah keharusan dalam industri manufaktur terutama untuk pembuatan komponen-komponen mesin dari logam. Dalam hal ini proses milling berlangsung karena adanya gerak relatif antara pahat dengan benda kerja, maka ditimbulkan kekasaran permukaan pada benda kerja. Oleh karena...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: WIBOWO, NANANG (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Proses permesinan merupakan sebuah keharusan dalam industri manufaktur terutama untuk pembuatan komponen-komponen mesin dari logam. Dalam hal ini proses milling berlangsung karena adanya gerak relatif antara pahat dengan benda kerja, maka ditimbulkan kekasaran permukaan pada benda kerja. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui seberapa jauh jenis variasi pendingin dan parameter pemotongan terhadap tingkat kekasaran permukaan pada proses pengefraisan jari (End Milling) untuk pembuatan dies dan mould. Pada pengujian kekasaran proses end milling ini menggunakan pendingin oil semi sintetik. Pengujian ini divariasikan kecepatan potong 5.8404 m/menit, 17.27 m/menit, 24.2408 m/menit, dengan variasi pemakanan 0.01 mm, 0.03 mm, 0.06 mm dan dengan variasi kedalaman potong 2 mm, 4 mm, 6 mm. Benda kerja yang akan di uji sebanyak 54 spesimen. Untuk pengambilan data tingkat kekasaran dilakukan dengan alat Surface Roughness. Hasil data yang di ambil kemudian diolah dengan menggunakan software, yang berfungsi untuk membandingkan hasil proses end milling yang telah di variasikan. Hasil penelitian diketahui bahwa kecepatan potong, pemakanan, kedalaman potong dan media pendingin mempunyai pengaruh terhadap kekasaran permukaan benda kerja hasil proses end milling. Semakin tinggi kecepatan potong menghasilkan tingkat kekasaran yang lebih kecil. Sedangkan pada gerak pemakanan yang tinggi menghasilkan kualitas permukaan yang kurang baik dan untuk kedalaman pemotongan yang tebal menghasilkan kualitas permukaan yang kurang baik.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/15105/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15105/2/BAB_I_.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15105/7/BAB_II_.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15105/8/BAB_III_.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15105/13/Bab_IV_.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15105/14/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15105/15/Daftar_Pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15105/17/LAMPIRAN.pdf