PENGARUH PENAMBAHAN AMMONIUM SULFATTERHADAP PRODUKSI ETANOL PADA FERMENTASI UMBI SINGKONG (Manihot utilissima Pohl.) DENGAN INOKULUM Saccharomyces cerevisiae

Fermentasi merupakan proses pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk. Untuk menghasilkan suatu produk etanol biasanya digunakan Saccharomyces cerevisiae. Singkong (Manihot utilissima Pohl.) dapat dimanfaatkan sebagai bahan penghasil etanol melalui proses fermentasi. Sebagai sumber...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HAKIM, KHIKMAH (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_15191
042 |a dc 
100 1 0 |a HAKIM, KHIKMAH   |e author 
245 0 0 |a  PENGARUH PENAMBAHAN AMMONIUM SULFATTERHADAP PRODUKSI ETANOL PADA FERMENTASI UMBI SINGKONG (Manihot utilissima Pohl.) DENGAN INOKULUM Saccharomyces cerevisiae 
260 |c 2007. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15191/1/1._COVER.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15191/2/2._PENGESAHAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15191/4/3._BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15191/6/4._BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15191/8/5._BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15191/9/6._BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15191/10/7._DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15191/13/8._LAMPIRAN.pdf 
520 |a Fermentasi merupakan proses pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk. Untuk menghasilkan suatu produk etanol biasanya digunakan Saccharomyces cerevisiae. Singkong (Manihot utilissima Pohl.) dapat dimanfaatkan sebagai bahan penghasil etanol melalui proses fermentasi. Sebagai sumber N dan S ditambahkan amonium sulfat dalam media. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan etanol yang diproduksi bila dalam fermentasi ditambahkan amonium sulfat sebagai sumber N an S dalam media, dan berapa kadar etanol yang dihasilkan selama proses fermentasi. Singkong yang telah kering difermentasikan dengan Saccharomyces cerevisiae pada pH 4,5- 6,0 dan suhu 25-30oC. Hasil fermentasi yang didapatkan selama 10 hari di Uji kualitatif dengan uji iodoform dan uji organoleptis. Uji kuantitatif dengan menghitung bobot kering mikroba maupun penetapan kadar etanol hasil fermentasi dilakukan dengan menggunakan kromatografi gas. Untuk pembuatan kurva baku digunakan seri kadar etanol 0,01%; 0,1%; dan 1% dan propanol sebagai internal standar. Dari kadar yang didapat dianalisis dengan t-test untuk mengetahui adakah perbedan kadar etanol yang dihasilkan dintara kedua media tersebut. Uji iodoform diperoleh hasil yang positif (bau iodoform) setelah cuplikan sampel ditambahkan natrium hidroksida dan larutan iodium dan selama fermentasi terjadi kekeruhan dan perubahan warna. Berdasarkan uji bobot kering mikroba menunjukkan bahwa pertumbuhan mikroba maksimum dicapai pada hari ke-6 untuk media dengan amonium dan hari ke-2 untuk media tanpa amonium sulfat. Dari perhitungan kurva baku yang di peroleh Y = 46.358 x + 2.159, dengan r = 0,999. Kadar maksimum yang diperoleh 0,59% untuk media dengan amonium sulfat dan 0,65% untuk media tanpa amonium sulfat. Hasil analisis t-test didapatkan t hitung sebesar -0,999 dengan probabilitas 0,404( > 0,05) maka terdapat perbedaan yang tidak bermakna diantara kedua media tersebut. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a RM Therapeutics. Pharmacology 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/15191/ 
787 0 |n K100030123 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/15191/  |z Connect to this object online