UJI AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ASETON KULIT BATANG SUKUN (Artocarpus communis) TERHADAP SEL MYELOMA

Kanker merupakan salah satu penyakit penyebab kematian utama di dunia. Hingga kini beberapa usaha pengobatan kanker telah dilakukan dengan cara seperti pembedahan, radiasi, dan pemberian obat antikanker, namun usaha tersebut belum memberikan hasil yang memuaskan, sehingga orang mencari alternatif de...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PRIHATIN, IFANI ARI (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kanker merupakan salah satu penyakit penyebab kematian utama di dunia. Hingga kini beberapa usaha pengobatan kanker telah dilakukan dengan cara seperti pembedahan, radiasi, dan pemberian obat antikanker, namun usaha tersebut belum memberikan hasil yang memuaskan, sehingga orang mencari alternatif dengan menggunakan tumbuhan sebagai obat antikanker. Keanekaragaman hayati Indonesia sangat berpotensi dalam penemuan senyawa baru yang berkhasiat sebagai antikanker. Artocarpus communis yang dikenal sebagai tanaman sukun secara empiris digunakan untuk obat sakit gigi, sakit kulit, dan obat luar pada penyembuhan pembengkaan limfa. Berdasarkan studi literatur ekstrak kulit batang tanaman sukun (Artocarpus communis) memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker leukemia P-388 (Syah, 2005), namun belum ada laporan mengenai efek sitotoksik terhadap sel Myeloma. Untuk itu dilakukan penelitian terhadap sel Myeloma. Ekstrak kulit batang sukun diperoleh dengan cara maserasi menggunakan penyari aseton, kemudian diuapkan dengan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak dibuat seri konsentrasi untuk digunakan uji aktivitas antikanker yaitu 62,5 μg/mL, 125 μg/mL, 250 μg/mL, dan 500 μg/mL. Dari seri konsentrasi tersebut kemudian ditentukan aktivitas sitotoksiknya terhadap sel Myeloma dengan metode MTT, serapan dibaca dengan ELISA reader pada panjang gelombang 550 nm. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah IC50 yaitu besarnya konsentrasi ekstrak uji yang dibutuhkan untuk menghambat pertumbuhan sel sebesar 50%. Penentuan IC50 dilakukan dengan analisa probit. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak aseton kulit batang Artocarpus communis memiliki IC50 terhadap sel Myeloma sebesar 333,426 μg/mL. Kata kunci : Kulit batang sukun (Artocarpus communis), Sel Myeloma, Sitotoksik
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/15223/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15223/4/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15223/7/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15223/9/BAB__III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15223/12/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15223/17/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15223/20/LAMPIRAN.pdf