PENENTUAN JADWAL TENAGA KERJA SELAMA SIKLUS MENSTRUASI BERLANGSUNG (Studi Kasus: PT. Kharisma Rotan Mandiri)

Penelitian yang berjudul Penentuan Jadwal Tenaga Kerja Selama Siklus Menstruasi Berlangsung yang dilakukan di PT. Kharisma Rotan Mandiri bertujuan mengembangkan prosedur untuk memperoleh jumlah tenaga kerja yang beroperasi selama siklus menstruasi berlangsung, mengetahui kebijaksanaan perusahaan dal...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PONCOWATI , AGUSTIN (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian yang berjudul Penentuan Jadwal Tenaga Kerja Selama Siklus Menstruasi Berlangsung yang dilakukan di PT. Kharisma Rotan Mandiri bertujuan mengembangkan prosedur untuk memperoleh jumlah tenaga kerja yang beroperasi selama siklus menstruasi berlangsung, mengetahui kebijaksanaan perusahaan dalam hal penjadwalan tenaga kerja yang lebih baik, dan membantu perusahaan dalam merencanakan penentuan jadwal tenaga kerja. Obyek penelitian adalah pekerja perempuan bagian produksi khususnya stasiun pendekoran dan stasiun penganyaman. Metode yang digunakan adalah Metode Tibrewala sebagai jadwal kebutuhan dan memberikan hari-hari libur kepada pekerja pertama, mengurangi kebutuhan yang sudah dipenuhi pekerja pertama dari jadwal semula, dan proses itu diulangi lagi sampai kepada semua pekerja diberikan hari-hari libur. Hari kerja setiap pekerja adalah lima hari, yaitu sesudah mereka diberikan hari libur. Penjadwalan berdasarkan siklus menstruasi adalah pemberian dua hari libur berturut-turut pada hari pertama dan kedua selama siklus menstruasi berlangsung. Pada akhir penelitian ini, telah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan Work Force Analysis diperoleh jumlah tenaga kerja pada stasiun pendekoran 44 orang dan pada stasiun penganyaman 66 orang. Pada penelitian ini tenaga kerja yang bisa dijadwalkan berdasarkan siklus menstruasi adalah tenaga kerja pada saat ini yaitu 32 orang pada stasiun pendekoran dan 38 orang pada stasiun penganyaman. Untuk kekurangan tenaga kerjanya bisa di sub kontrakan, kerja lembur, dan penambahan tenaga kerja. Dengan menggunakan jadwal metode Tibrewala, produktivitas dan produksi perusahaan akan lebih meningkat atau lebih baik, serta kesejahteraan karyawan tidak terabaikan.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/15247/1/COVER.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15247/2/BAB_1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15247/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15247/4/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15247/9/BAB_IV1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15247/13/BAB_IV_2.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15247/15/BAB_V.pdf