Youth Crisis Center di Surakarta

Masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi orangtua, merupakan suatu proses alami dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-tahap pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang manusia. Seorang remaja sudah tidak dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk d...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: LAKSANA, GANDHA HARI (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi orangtua, merupakan suatu proses alami dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-tahap pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang manusia. Seorang remaja sudah tidak dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan sebagai orang dewasa. Mereka sedang berada dalam proses mencari pola hidup yang paling sesuai. Hal ini sering dilakukan melalui metoda coba-coba sehingga kadang kegiatan yang dilakukan remaja menimbulkan kekuatiran tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja. Tak hanya kenakalan yang sering dilakukan oleh anak dan remaja akan tetapi anak dan remaja juga sering menjadi obyek kekerasan. Kekerasan terhadap anak dan remaja menurut Kempe and Helfer adalah anak dan remaja yang mengalami luka secara disengaja oleh orang lain. UU di AS, Child Abuse Prevention and Treatment Act, menyebutkan bahwa kekerasan terhadap anak dan remaja adalah luka fisik atau mental, kekerasan seksual, penolakan atau perlakuan yang menyimpang kepada anak di bawah 18 tahun oleh orang yang bertanggung jawab terhadap kesejahteraan anak atau remaja tersebut Youth Crisis Center di Surakarta bisa diartikan sebagai sebuah bangunan di Surakarta yang digunakan sebagai wadah atau tempat penampungan dan penanganan korban kekerasan dan remaja yang mempunyai sikap menyimpang norma, moral dan etika dengan pemulihan melalui terapi kejiwaan, pengajaran ketrampilan dan pendidikan, pengembangan kepribadian dan kepercayaan diri agar mereka dapat kembali di lingkungan dan masyarakatnya, yang dikhususkan bagi para remaja pria untuk kemudahan dalam penyembuhan. Konsep perencanaan Youth Crisis Center adalah menampilkan performansi Youth Crisis Center yang mengakomodasi fungsi edukatif, rekreatif dan interaktif serta kesederhanaan yang di tekankan pada konsep modern minimalis tropis yang mana konsep tersebut bisa mendukung dalam penyembuhan dengan terapi yang secara langsung menggunakan alam atau lingkungan. Untuk kegiatan utamanya merupakan proses penampungan dan penanganan korban kekerasan dan remaja yang mempunyai sikap menyimpang norma, moral dan etika dengan pemulihan melalui terapi kejiwaan, pengajaran ketrampilan dan pendidikan, pengembangan kepribadian dan kepercayaan diri agar mereka dapat kembali ke lingkungan dan masyarakatnya. Sasaran dari Youth Crisis Center di Surakarta adalah remaja pria yang sering melakukan penyimpangan terhadap norma moral dan etika.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/15253/1/Hal_Depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15253/4/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15253/7/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15253/9/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15253/12/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15253/15/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15253/17/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15253/20/Lampiran.pdf