PENGARUH FREKUENSI SENAM SENDI DAN TULANG (SENTUL) TERHADAP KEPADATAN MASSA TULANG DI KLUB SENAM RSO PROF. Dr. R. SOEHARSOSURAKARTA

World Health Organization (WHO) memperkirakan pada pertengahan abad mendatang jumlah patah tulang pada pangkal karena osteoporosis akan meningkat tiga kali lipat. International Osteoporosis Foundation (IOF) menyebutkan bahwa di seluruh dunia satu dari tiga wanita dan satu dari delapan pria yang beru...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MUGIYARTI , LESTARI (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:World Health Organization (WHO) memperkirakan pada pertengahan abad mendatang jumlah patah tulang pada pangkal karena osteoporosis akan meningkat tiga kali lipat. International Osteoporosis Foundation (IOF) menyebutkan bahwa di seluruh dunia satu dari tiga wanita dan satu dari delapan pria yang berusia di atas 50 tahun, memiliki resiko mengalami patah tulang akibat Osteoporosis. Kualitas hidup yang meningkat, angka harapan hidup yang tinggi, nutrisi yang tidak adekuat serta kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor terjadinya Osteoporosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara frekuensi senam sendi dan tulang terhadap kepadatan massa tulang di Klub Senam RSO Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian explanatory research yang mempelajari pengaruh frekuensi senam sendi dan tulang terhadap kepadatan massa tulang pada osteoporosis. Populasi penelitian adalah peserta senam sentul yang ikut senam mulai bulan Maret 2006 sampai dengan Agustus 2006 sebanyak 100 orang, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 43 orang. Untuk rnengetahui pengaruh antara variabel dilakukan dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test yang sebelumnya diuji analisis dengan Kolmogrov-Smirnov Test. Hasil deskripsi penelitian diketahui: 1) Dilihat dari umur, bahwa peserta senam dengan umur < 45 tahun sebanyak 5 orang (12,00%), yang mempunyai umur 46 - 60 tahun sebanyak 21 orang (49,00%), dan yang mempunyai umur di atas 60 tahun sebanyak 17 orang (40%) dari keseluruhan responden, 2) Dilihat dari gender, bahwa peserta senam yang berjenis kelamin laki-laki 6 orang (13.95%) dan perempuan 37 orang (86.50%), dan 3) Dilihat dari frekuensi senam, bahwa peserta senam sebanyak 43 orang ternyata yang mempunyai frekuensi 24 kali sebanyak 15 orang (35%), yang mempunyai frekuensi 48 kali sebanyak 13 orang (30°/o) dan yang mempunyai frekuensi 72 kali sebanyak 15 orang (35%). Berdasarkan hasil tes BMD, diketahui bahwa data Tes BMD Awal rata-rata 24 kali ada -1.4533, untuk 48 kali ada -0.4, dan untuk 72 kali ada -0.37333. Untuk tes BMD akhir diketahui bahwa rata-rata 24 kali ada -2.28, untuk 48 kali ada -0.98462, dan untuk 72 kali ada -0.24. Dan diketahui pula bahwa frekuensi senam 24 kali ada penurunan sebesar 0.82667, untuk 48 kali ada penurunan 0.58462, dan untuk 72 kali ada kenaikan sebesar 0.13333. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh antara frekuensi senam sendi dan tulang (sentul) terhadap kepadatan massa tulang di Klub Senam RSO Prof. Dr. Soeharso Surakarta.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/15265/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15265/2/BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15265/3/BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15265/5/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15265/10/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15265/11/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15265/13/LAMPIRAN.pdf