UPAYA PENINGKATAN KELARUTAN HIDROKLORTIAZID MELALUI PEMBENTUKAN KOMPLEKS DENGAN POLIETILENGLIKOL 6000

Suatu obat harus mempunyai kelarutan yang cukup dalam air agar efektif untuk keperluan terapi. Hidroklortiazid (HCT) merupakan obat diuretik yang praktis tidak larut dalam air, sehingga absorbsinya kurang baik. Polietilenglikol (PEG) 6000 ditambahkan untuk meningkatkan kecepatan pelarutan obat yang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: RACHMAWATI, PRATIWI (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_15348
042 |a dc 
100 1 0 |a RACHMAWATI, PRATIWI   |e author 
245 0 0 |a UPAYA PENINGKATAN KELARUTAN HIDROKLORTIAZID MELALUI PEMBENTUKAN KOMPLEKS DENGAN POLIETILENGLIKOL 6000 
260 |c 2007. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15348/1/hal_depan.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15348/3/bab_1.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15348/5/bab_2.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15348/6/bab_3.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15348/11/bab_4.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15348/17/daftar_isi.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15348/19/dapus.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15348/21/lampiran.pdf 
520 |a Suatu obat harus mempunyai kelarutan yang cukup dalam air agar efektif untuk keperluan terapi. Hidroklortiazid (HCT) merupakan obat diuretik yang praktis tidak larut dalam air, sehingga absorbsinya kurang baik. Polietilenglikol (PEG) 6000 ditambahkan untuk meningkatkan kecepatan pelarutan obat yang sukar larut, karena PEG 6000 mudah larut dalam air sehingga banyak digunakan sebagai bahan pembentuk kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembentukan kompleks HCT-PEG 6000 terhadap kelarutan HCT. Metode penelitian dilakukan dengan metode agitasi, menggunakan uji kelarutan HCT dalam larutan dapar fosfat pH 7,4 serta dapar fosfat yang mengandung PEG 6000 dengan berbagai konsentrasi (1,25x10-3 M; 2,5x10-3 M; 3,75x10-3 M; dan 5x10-3 M) pada suhu 320C, 370C dan 420C ± 0,50C. Cuplikan diambil setelah larutan jenuh, lalu absorbansinya dianalisis dengan spektroskopi UV pada panjang gelombang maksimum. Kadar dihitung dengan persamaan kurva baku yang didapat . Kadar dalam Molar merupakan hasil kelarutan HCT yang dianalisis dengan uji kolmogorov- smirnov, dilanjutkan dengan uji anava satu jalan (taraf kepercayaan 95%) dan dilanjutkan lagi dengan uji LSD (Least Significant Difference) taraf kepercayaan 95% dan uji korelasi regresi untuk menggambarkan hubungan kelarutan HCT dengan penambahan PEG 6000. Untuk melihat adanya pembentukan kompleks antara HCT dengan PEG 6000 dilakukan analisis dengan spektroskopi inframerah (IR). Hasil uji kelarutan menunjukkan terjadinya peningkatan kelarutan HCT secara bermakna dengan penambahan PEG 6000 dan meningkatnya suhu. Pada suhu 320C, 370C, dan 420C menghasilkan harga tetapan stabilitas kompleks (K) berturut-turut 212,269 M-1, 176,572 M-1, 148,923 M-1 dan energi bebas ( F) = -3247,791 Kal.mol-1; 3187,547 Kal.mol-1; -3132,291 Kal.mol-1, beda entalpi ( H) = -6393,215 Kal.mol-1 serta entropi ( S) berturut-turut sebesar -10,313 Kal. mol-1; -10,341 Kal.mol-1; -10,352 Kal.mol-1. Analisis spektra IR menunjukkan adanya pergeseran bilangan gelombang dari spektra campuran fisik dan kopresipitat dibandingkan spektra HCT tunggal dan PEG 6000 tunggal. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a RM Therapeutics. Pharmacology 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/15348/ 
787 0 |n K100030219 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/15348/  |z Connect to this object online