UPAYA PENINGKATAN KELARUTAN HIDROKLORTIAZID MELALUI PEMBENTUKAN KOMPLEKS DENGAN POLIVINILPIROLIDON

Kelarutan dalam air merupakan sifat fisika kimia yang penting dari suatu obat. Obat harus mempunyai kelarutan yang cukup dalam air untuk diabsorpsi, sehingga efek terapinya dapat tercapai. Hidroklortiazid (HCT) merupakan obat diuretik yang kelarutannya praktis tidak larut dalam air, sehingga absorbs...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: WIDYASWATI, DEWI (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_15354
042 |a dc 
100 1 0 |a  WIDYASWATI, DEWI   |e author 
245 0 0 |a UPAYA PENINGKATAN KELARUTAN HIDROKLORTIAZID MELALUI PEMBENTUKAN KOMPLEKS DENGAN POLIVINILPIROLIDON 
260 |c 2007. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15354/1/hal_depan.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15354/3/bab_1.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15354/7/bab_2.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15354/8/bab_3.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15354/12/bab_4.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15354/14/daftar_isi.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15354/16/dapus.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15354/18/lampiran.pdf 
520 |a Kelarutan dalam air merupakan sifat fisika kimia yang penting dari suatu obat. Obat harus mempunyai kelarutan yang cukup dalam air untuk diabsorpsi, sehingga efek terapinya dapat tercapai. Hidroklortiazid (HCT) merupakan obat diuretik yang kelarutannya praktis tidak larut dalam air, sehingga absorbsinya kurang baik. Polivinilpirolidon (PVP) mudah larut dalam air dan banyak digunakan sebagai bahan pembuat kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya peningkatan kelarutan HCT melalui pembentukan kompleks dengan PVP. Metode penelitian dilakukan dengan metode agitasi, menggunakan uji kelarutan HCT dalam campuran larutan dapar fosfat pH 7,4 dan larutan dapar fosfat pH 7,4 dengan berbagai konsentrasi PVP (0,001 M; 0,002 M; 0,003 M; 0,004 M) pada suhu 32, 37, dan 420C. Cuplikan diambil pada saat larutan jenuh. Konsentrasi terlarut HCT ditentukan dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang maksimum (275). Hasil kelarutan HCT dianalisis dengan uji anava satu jalan (taraf kepercayaan 95%) dilanjutkan dengan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95% dan uji korelasi regresi yang menggambarkan hubungan kelarutan HCT dengan penambahan PVP. Untuk melihat adanya pembentukan kompleks HCT-PVP dilakukan analisis spektroskopi inframerah (IR) dengan membandingkan spektra HCT tunggal, PVP tunggal, campuran fisik serta kopresipitat HCT-PVP. Hasil uji kelarutan menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi PVP dan peningkatan suhu dapat meningkatkan kelarutan HCT. Pada suhu 320C, 370C, 420C berturut-turut menghasilkan harga K= 454,1553 M-1, 317,8780 M-1, 253,7792 M-1; F= -3,71 k.kal mol-1, -3,65 k.kal mol-1, -3,47 k.kal mol-1; H = - 11,09 k.kal mol-1; S berturut-turut -24,20 kal mol-1 der-1, -24,01 kal mol-1 der-1, - 24,20 kal mol-1 der-1. Analisis kompleks dengan IR menunjukkan bahwa HCT- PVP dapat membentuk senyawa kompleks yang mudah larut. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a RM Therapeutics. Pharmacology 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/15354/ 
787 0 |n K100030225 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/15354/  |z Connect to this object online