ISOLASI, IDENTIFIKASI DAN UJI SENSITIVITAS Staphylococcus aureus DARI PUS PASIEN DI RUMAH SAKIT KASIH IBUDAN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIK

Penyakit infeksi merupakan masalah terbesar di dunia. Staphylococcus aureus merupakan patogen mayor pada manusia. S. aureus bertanggung jawab atas 80% penyakit supuratif pada manusia. Penggunaan antibiotik dalam terapi infeksi masih menjadi pilihan utama. Dewasa ini bakteri telah banyak mengalami re...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ISRO'I, ANA DWI (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penyakit infeksi merupakan masalah terbesar di dunia. Staphylococcus aureus merupakan patogen mayor pada manusia. S. aureus bertanggung jawab atas 80% penyakit supuratif pada manusia. Penggunaan antibiotik dalam terapi infeksi masih menjadi pilihan utama. Dewasa ini bakteri telah banyak mengalami resistensi terhadap beberapa antibiotik, salah satunya S. aureus. Terjadinya resistensi membuat pengobatan menjadi semakin sulit, sehingga perlu dilakukan uji sensitivitas rutin untuk memantau perkembangan resistensi yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengidentifikasi dan mengetahui sensitivitas S. aureus yang diisolasi dari pus pasien di Rumah Sakit Kasih Ibu dan PKU Muhammadiyah Surakarta terhadap beberapa antibiotik. S. aureus diisolasi dari 14 pus / abses appendix, luka paska operasi, luka terinfeksi dan diabetes mellitus dari Rumah Sakit Kasih Ibu dan PKU Muhammadiyah Surakarta. Bakteri pada pus dibiakkan pada media agar darah, kemudian diisolasi pada media Mueller Hinton miring. Isolat diidentifikasi dengan pengecatan Gram, uji koagulase dan uji Manitol Salt Agar (MSA). Sensitivitas isolat S. aureus diketahui dari pengukuran diameter zona hambat dengan uji difusi cakram Kirby bauer terhadap antibiotik imipenem, gentamisin, ciprofloxacin, cefotaxim dan oxacillin. Hasil uji sensitivitas dari 20 isolat menunjukkan bahwa sensitivitas isolat S. aureus terhadap Imipenem (100%), Gentamisin (70%), Ciprofloxacin (65%), Cefotaxim (40%), Oxacillin (30%). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sensitivitas tertinggi isolat S. aureus adalah pada antibiotik Imipenem (100%) dan sensitivitas terendah pada antibiotik Oxacillin (30%).
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/15360/1/hal_depan.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15360/2/bab_1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15360/3/bab_2.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15360/6/bab_3.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15360/8/baab_4.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15360/10/daftar_isi.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15360/12/dapus.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15360/14/lampiran.pdf