PENGARUH SENAM STROKE TERHADAP PENINGKATAN KOORDINASI NON EKUILIBRIUM PADA PENDERITA POST STROKE

Banyaknya angka kejadian stroke di Indonesia dan banyaknya pola kecacatan yang dialami pasien post stroke diantaranya Gangguan fungsi motorik, sensork, koordinasi gerak dan gangguan keseimbangan sangat membebani pasien. serangan stroke ini dapat dibagi dua. Pertama, Ischemic Stroke yang disebabkan a...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PUJIASTUTI, WIWIN SRI (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_15381
042 |a dc 
100 1 0 |a PUJIASTUTI, WIWIN SRI   |e author 
245 0 0 |a PENGARUH SENAM STROKE TERHADAP PENINGKATAN KOORDINASI NON EKUILIBRIUM PADA PENDERITA POST STROKE 
260 |c 2007. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15381/1/HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15381/3/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15381/7/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15381/10/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15381/13/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15381/15/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15381/18/BAB_VI.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15381/23/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15381/26/LAMPIRAN.pdf 
520 |a Banyaknya angka kejadian stroke di Indonesia dan banyaknya pola kecacatan yang dialami pasien post stroke diantaranya Gangguan fungsi motorik, sensork, koordinasi gerak dan gangguan keseimbangan sangat membebani pasien. serangan stroke ini dapat dibagi dua. Pertama, Ischemic Stroke yang disebabkan adanya penyumbatan di pembuluh darah sehingga darah tidak dapat mengalir lancar ke otak. Penyumbatan ini terjadi akibat adanya timbunan lemak di pembuluh darah sehingga pembuluh menyempit. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini. Kedua, hemorhagic stroke yang disebabkan pembuluh darah melemah dan kemudian pecah sehingga darah mengumpul di daerah sekitar otak tersebut. Hampir 70% kasus haemorhagic stroke terjadi pada penderita hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya peningkatan koordinasi non ekuilibrium pada pasien post stroke setelah diberikan senam stroke. Tingkat koordinasi yang ingin diketahui oleh peneliti diantaranya: drawing a circle, finger to finger, finger to nose, finger to therapist finger, pointing and past pointing, dan toe to examiner's finger, Alternate heel to knee, heel to toe, Alternate nose to finger, Finger opposition, Fixation or position holding, Heel on shin, Mass grasp, Pronation-supination, Rebound test, dan tapping, serta total jumlah seluh item pada pengukuran koordinasi non ekuilibrium. Hasil analisis yang diperoleh dengan menggunakan uji wilcoxon dengna 11 sampel yang diteliti adalah adanya pengaruh pada item drawing a circle, finger to finger, finger to nose, finger to therapist finger, pointing and past pointing, dan toe to examiner's finger. Dan 9 item lainnya tidak mengalami perubahan atau cenderung turun yaitu: Alternate heel to knee, heel to toe, Alternate nose to finger, Finger opposition, Fixation or position holding, Heel on shin, Mass grasp, Pronation-supination, Rebound test, dan tapping. dan ada pengaruh yang signifikan pada total jumlah pengukuran koordinasi non ekuilibrium. Kata kunci : Senam stroke, Koordinasi non ekuilibrium. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a R Medicine (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/15381/ 
787 0 |n J110030001 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/15381/  |z Connect to this object online