PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FROZEN SHOULDER DI RSUD SRAGEN

Didalam pembuatan karya tulis ini dimaksudkan untuk memberikan informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang frozen shoulder akibat capsulitis adhesiva, sehingga menyebabkan timbulnya problematika baik pada kapasitas fisik maupun kemampuan aktifitas fungsional dan modalitas yang diberikan pada kondis...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: WIBAWANI , WULAN BRURY (Author)
Format: Book
Published: 2007.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Didalam pembuatan karya tulis ini dimaksudkan untuk memberikan informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang frozen shoulder akibat capsulitis adhesiva, sehingga menyebabkan timbulnya problematika baik pada kapasitas fisik maupun kemampuan aktifitas fungsional dan modalitas yang diberikan pada kondisi ini yaitu berupa SWD dan terapi latihan secara edukasi yang diberikan. Pembatasan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jau efektifitas SWD dan terapi latihan terhadap kondisi frozen shoulder dextra, guna mencapai tujuan fisioterapi berupa penanganan atau pencegahan permasalahan kapasitas fisik dan permasalahan fungsional. Hasil terapi yang dihasilkan pada kondisi ini setelah diberikan tindakan 6 kali terapi sebagai berikut: untuk nyeri tekan : T 1 = 28 mm sedang pada T6 = 12 mm, untuk nyeri gerak : T1 = 74 mm sedang pada T 6 = 58 mm. Untuk gerakan pada bidang sagital, T 1 aktif S 30-0-85, pasif S 40 -0-85 sedangkan pada T6 aktif S 40-0-85, pasif S 40-0-110. Untuk gerakan pada bidang frontal, T 1 aktif F 70 -0-35, pasif F 70-0-35 sedangkan pada T6 aktif T F 70-0-35, pasif F 75-0-50. Untuk gerakan pada bidang rotasi, T 1 aktif R (F : 90) 50-0-10, pasif R (F : 90 ) 50 -0-10 sedangkan pada T 6 aktif R (F : 90) 50-0-10, pasif R (F:90) 50 -0-10.Peningkatan kekuatan otot, untuk penggerak fleksor T1 = 4 pada T 6 = 4, ekstensor T 1 = 5 pada T 6 = 5, abduktor T 1 = 4 pada T6 = 4, adduktor T 1 = 4 pada T6 = 4, endorotator T 1= 3+ pada T6 = 3+, eksorotator T1 = 3+ pada T6 meningkat menjadi 4. Penurunan spasme, pada T1 = terdapat spasme pada T 6 = spasme banyak berkurang. Sedangkan pada aktivitas fungsional tidak adanya peningkatan, yaitu T1 = 90 pada T 6 = 90 (ketergantungan moderat). \ Saran yang dianjurkan pada karya tulis ilmiah ini adalah perlunya diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui modalitas fisioterapi apa yang berpengaruh diantara modalitas yang tel ah diterapkan tersebut di atas pada frozen shoulder dextra.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/15408/1/HALAMAN_DEPAN.PDF
https://eprints.ums.ac.id/15408/2/BAB_I.PDF
https://eprints.ums.ac.id/15408/4/BAB_II.PDF
https://eprints.ums.ac.id/15408/7/BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15408/9/BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15408/11/BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15408/13/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15408/15/LAMPIRAN.pdf