UJI VITAMIN B1 DAN ORGANOLEPTIK PADA PEMBUATAN NATA DARI BEKATUL (nata bekatul) DENGAN PENAMBAHAN SARI BUAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) DAN GULA JAWA DENGAN DOSIS YANG BERBEDA

Nata bekatul merupakan makanan olahan hasil fermentasi starter bakteri Acetobacter xylinum dengan bahan dasar bekatul. Masyarakat memanfaatkan bekatul untuk makanan ternak, padahal kandungan gizi bekatul sangat tinggi dan dapat dikonsumsi manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PURBORINI, ARIFAH WAHYU (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Nata bekatul merupakan makanan olahan hasil fermentasi starter bakteri Acetobacter xylinum dengan bahan dasar bekatul. Masyarakat memanfaatkan bekatul untuk makanan ternak, padahal kandungan gizi bekatul sangat tinggi dan dapat dikonsumsi manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sari buah pisang kepok (Musa paradisiaca) dan gula jawa dengan dosis yang berbeda terhadap kadar vitamin B1 dan organoleptik terhadap pembuatan nata dari bekatul (nata bekatul). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2011 di Laboratorium Biologi FKIP UMS dan Laboratorium Kimia FIK UMS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor I adalah sari buah pisang kepok (penambahan sari buah pisang kepok 1L dan tanpa penambahan sari buah pisang kepok), dan faktor II adalah dosis gula jawa (75g, 100g dan 125g) dengan 4 kali ulangan, sehingga kedua faktor perlakuan diperoleh 24 macam kombinasi. Data dianalisis dengan Anova Dua Jalur dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sari buah pisang dengan nilai Fhit 2180,71 > Ftabel (0,05) 3,55, dosis gula jawa dengan nilai Fhit 83,87 > Ftabel (0,05) 4,41. Rata-rata kadar vitamin B1 terendah 10,93g/g pada perlakuan tanpa penambahan sari buah pisang dan dosis gula jawa 75g, rata-rata kadar vitamin B1 tertinggi 15,55g/g pada perlakuan penambahan sari buah pisang kepok dan penambahan gula jawa 125g. Warna dari semua perlakuan adalah putih kecoklatan, rasa dari semua perlakuan hambar. Bau yang dihasilkan pada perlakuan tanpa penambahan sari buah pisang kepok adalah sangat menyengat, dan pada perlakuan tanpa penambahan sari buah pisang kepok adalah menyengat, tekstur nata yang dihasilkan adalah kenyal dan tidak kenyal. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan sari buah pisang kepok dan penambahan gula jawa dengan dosis yang berbeda berpengaruh terhadap kadar vitamin B1 dan organoleptik pada nata bekatul.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/15599/1/02._HALAMAN_DEPAN.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15599/4/03._BAB_I.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15599/6/04._BAB_II.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15599/9/05._BAB_III.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15599/14/06._BAB_IV.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15599/15/07._BAB_V.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15599/18/08._daftar_pustaka.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15599/19/09._LAMPIRAN.pdf