Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Inflasi di Indonesia Tahun 1990-2010
Sebab musabab timbulnya inflasi (terutama inflasi yang kronis atau yang telah berjalan lama) dan merumuskan dan kemudian melaksanakan kebijaksanaan untuk menanggulanginya, adalah masalah yang sangat sulit dan pelik. Penelitian ini mencoba mengadakan penelitian mengenai inflasi dari sisi permintaan,...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2011.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Sebab musabab timbulnya inflasi (terutama inflasi yang kronis atau yang telah berjalan lama) dan merumuskan dan kemudian melaksanakan kebijaksanaan untuk menanggulanginya, adalah masalah yang sangat sulit dan pelik. Penelitian ini mencoba mengadakan penelitian mengenai inflasi dari sisi permintaan, dengan komponen- komponen sebagai berikut: konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor dan impor yang akan digunakan untuk menganalisisi laju inflasi. Pemilihan sisi permintaan dengan komponen tersebut, adalah untuk melihat apakah teori Keynes mengenai inflasi berlaku (sangat dominan) untuk Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar perubahan variabel: konsumsi total, investasi total, ekspor total dan impor total baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama mempengaruhi laju inflasi di Indonesia, dengan asumsi bahwa faktor-faktor selain itu tetap. Metode regresi digunakan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor pengaruh laju inflasi tersebut yaitu dengan metode ordinary least square (ols) adapun yang menjadi ukuran laju inflasi adalah total konsumsi, total investasi, total ekspor, dan total ekspor di Indonesia yang terjadi selama kurun waktu 20 tahun yaitu antara tahun 1990 hingga tahun 2010. Dengan menggunakan data sekunder yang didapat dari Balai Pusat Statistik Surakarta (BPS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Laju inflasi dapat tidak di jelaskan oleh konsumsi, investasi, ekspor, dan impor yang secara bersama-sama. 2) Dari uji t diketahui bahwa tidak ada satupun variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan laju inflasi di Indonesia. 3) Koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa penelitian variabel ini tidak tepat, karena R2 yang dihasilkan sudah tidak memenuhi kriteria. Hasil pengujian R2 sebesar 0,086, ini menunjukkan bahwa hanya sebesar 8,6% variasi yang dapat dijelaskan oleh perubahan konsumsi, invesatasi, ekspor dan impor terhadap laju inflasi di Indonesia. Sehingga kesimpulannya menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut tidak dominan dalam mempengaruhi laji inflasi di Indonesia, dengan demikian teori Keynes mengenai inflasi tidak berlaku di Indonesia. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/15796/1/HALAMAN_DEPAN.pdf https://eprints.ums.ac.id/15796/2/Bab_1.pdf https://eprints.ums.ac.id/15796/3/Bab_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/15796/4/Bab_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/15796/5/BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/15796/7/BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/15796/9/DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/15796/10/LAMPIRAN.pdf |