Alternatif Perencanaan Lapis Tambahan (Overlay) Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) dengan Metode Lendutan Bina Marga 2005 dan Metode Road Note 31 (Studi Kasus : Ruas Jalan Boyolali - Kartasura)
Seiring dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang melintas di ruas jalan Boyolali - Kartasura menyebabkan berbagai kendala salah satunya kemacetan lalu lintas, hal ini diperparah dengan kondisi jalan yang sempit dan struktur perkerasan jalan yang rusak. Oleh karena itu pemerintah Jawa Tengah khususn...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2011.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Seiring dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang melintas di ruas jalan Boyolali - Kartasura menyebabkan berbagai kendala salah satunya kemacetan lalu lintas, hal ini diperparah dengan kondisi jalan yang sempit dan struktur perkerasan jalan yang rusak. Oleh karena itu pemerintah Jawa Tengah khususnya Dinas Bina Marga menindak lanjuti permasalahan yang ada dengan penanganan yang tepat, efisien dan optimal yaitu dengan cara pelebaran badan jalan dan penambahan lapis perkerasan (overlay). Dengan adanya alternatif perencanaan lapis tambahan (overlay) perkerasan lentur diharapkan dapat memberikan hasil struktur perkerasan yang optimal serta efisien, sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan bagi pengguna jalan hingga mencapai umur rencananya. Metode yang digunakan dalam perencanaan ini adalah metode komparasi dengan melakukan berbagai tahapan pengumpulan data yang mencakup data primer dan sekunder (lokasi perencanaan, data temperatur, CBR, data lendutan, data lalu lintas harian rata-rata, dan data test pit), selanjutnya dilakukan perhitungan dan membandikan hasil analisis perhitungan dengan menggunakan metode lendutan Bina Marga 2005 dan Road Note 31. Berdasarkan perbandingan dua metode alternatif yang digunakan dengan kondisi existing maka didapatkan tebal perkerasan dengan metode Road Note 31 memberikan hasil yang lebih tipis dari pada metode Bina Marga 2005. Hasil perhitungan untuk merencanakan lapis tambahan (overlay) dari metode alternatif yang diusulkan diperoleh ketebalan lapis tambahan dengan menggunakan metode Lendutan Bina Marga 2005 mendapatkan tebal rata-rata AC-BC (5cm) + AC-WC (4cm), dengan menggunakan metode Road Note 31 mendapatkan tebal Laston MS.744 (5cm) sedangkan ketebalan lapis tambahan pada perencanaan (metode HRODI) mendapatkan ketebalan AC-BC (6cm) + AC-WC (4cm). Berdasarkan hasil yang diperoleh pada perhitungan metode lendutan Bina Marga memberikan hasil yang lebih tebal dari metode Road note 31 dikarenakan koreksi tebal perkerasan dilakukan lebih komperhensif, sedangkan pada perencanaan memberikan hasil yang lebih tebal dari pada dua metode alternatif yang ditawarkan, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: faktor angka ekivalen beban sumbu kendaraan, temperatur, daya dukung tanah, musim dan stabilitas marshall |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/15814/1/02._Cover_-_Abstrak.pdf https://eprints.ums.ac.id/15814/2/03._BAB_I.pdf https://eprints.ums.ac.id/15814/3/04._BAB_II.pdf https://eprints.ums.ac.id/15814/6/05._BAB_III.pdf https://eprints.ums.ac.id/15814/10/06._BAB_IV.pdf https://eprints.ums.ac.id/15814/12/07._BAB_V.pdf https://eprints.ums.ac.id/15814/15/08._BAB_VI.pdf https://eprints.ums.ac.id/15814/17/09._DAFTAR_PUSTAKA.pdf https://eprints.ums.ac.id/15814/19/10._LAMPIRAN.pdf |