Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Interaksi Sosial Pada Remaja

Interaksi sosial beperan penting bagi remaja untuk meningkatkan kualitas hubungan antar individu, sebagai penyaluran kebutuhan aktualisasi manusia, maka remaja dituntut untuk mampu melakukan interaksi sosial sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku agar dapat diterima oleh lingkungan. Namun demik...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sambu , Sagantoro (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Interaksi sosial beperan penting bagi remaja untuk meningkatkan kualitas hubungan antar individu, sebagai penyaluran kebutuhan aktualisasi manusia, maka remaja dituntut untuk mampu melakukan interaksi sosial sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku agar dapat diterima oleh lingkungan. Namun demikian kebutuhan interaksi sosial pada masa remaja atau SMA seringkali mengalami hambatan. Misalnya individu merasa takut atau cemas untuk melakukan komunikasi dengan individu lain dalam berbagai situasi, baik formal maupun informal, individual maupun kelompok. Kelangsungan interaksi sosial terlihat sangat sederhana namun sebenarnya interaksi merupakan suatu proses yang komplek karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mendasari, salah satunya yaitu penerimaan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan antara penerimaan diri dengan interaksi sosial pada remaja; (2) sumbangan efektif penerimaan diri terhadap interaksi sosial. (3) tingkat penerimaan diri subjek penelitian; (4) tingkat interaksi sosial subjek penelitian. Hipotesis yang diajukan ada hubungan positif antara penerimaan diri dengan interaksi sosial. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Muhammadiyah 3 Masaran Kelas XI IPA berjumlah 38 siswa dan kelas XI IPS2 berjumlah 40 siswa. Total jumlah subjek penelitian ada 78 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala penerimaan diri dan skala interaksi sosial . Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi r = 0,626, p = 0,000 (p < 0,01). Hasil ini menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara penerimaan diri dengan interaksi sosial. Artinya semakin tinggi penerimaan diri maka semakin tinggi pula interaksi sosial. Hasil koefisien determinan (r 2 ) sebesar 0,392. Hal ini berarti sumbangan penerimaan diri terhadap interaksi sosial sebesar 39,2%. Penerimaan diri pada subjek penelitian tergolong sedang ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) = 130,321 dan rerata hipotetik (RH) = 125. Interaksi sosial pada subjek penelitian tergolong sedang, ditunjukkan oleh rerata empirik (RE) = 73,962 dan rerata hipotetik (RH) = 67,5. Kesimpulan penelitian ini menyatakan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara penerimaan diri dengan interaksi sosial. Artinya semakin tinggi penerimaan diri maka semakin tinggi pula interaksi sosial. Dengan demikian variabel penerimaan diri dapat digunakan sebagai prediktor (variabel bebas) untuk memprediksikan interaksi sosial . Kata kunci : penerimaan diri, interaksi sosial
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/15911/1/cover_sampai_abstrak.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15911/2/bab_1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15911/6/bab_2.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15911/9/bab_3.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15911/12/bab_4.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15911/15/bab_5.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15911/17/dapus.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15911/20/lampiran.pdf