Dinamika Pengambilan Resiko Pemasaran pada Pengusaha Batik di Laweyan

Industri batik Laweyan mengalami fase modernisasi sejak munculnya pengusaha batik pada awal abad 20 akibat ditemukannya alat pembatik cap yang menggantikan canting dan mencapai puncak kejayan pada tahun 1960an. Setelah mencapai kejayaan, pengusaha batik mengalami penurunan, banyak diantara mereka ya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Windasari, Fithri (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_15936
042 |a dc 
100 1 0 |a Windasari, Fithri  |e author 
245 0 0 |a Dinamika Pengambilan Resiko Pemasaran pada Pengusaha Batik di Laweyan 
260 |c 2011. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15936/1/HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15936/2/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15936/3/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15936/5/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15936/7/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15936/9/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15936/11/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15936/12/LAMPIRAN.pdf 
520 |a Industri batik Laweyan mengalami fase modernisasi sejak munculnya pengusaha batik pada awal abad 20 akibat ditemukannya alat pembatik cap yang menggantikan canting dan mencapai puncak kejayan pada tahun 1960an. Setelah mencapai kejayaan, pengusaha batik mengalami penurunan, banyak diantara mereka yang bangkrut bahkan gulung tikar yang disebabkan tidak adanya proses regenerasi, belum adanya sistem menejemen perusahaan yang baik, kurang adanya inovasi atau kreatifitas dalam hal menciptakan model atau motif baru sebagai antisipasi munculnya batik printing dan sablon, kurangnya dukungan dari kegiatan promosi yang ada. Namun, di tahun 2011 ini pengusaha batik semakin berkembang dan mampu mengembalikan kejayaan usaha batik yang pernah diraih pada tahun 1960an. Perkembangan usaha yang terjadi sangat dipengaruhi oleh pemasaran yang dilakukan karena pemasaran merupakan jiwa dari sebuah usaha. Informan dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling sebanyak tiga orang. Sumber data berupa kata-kata yang dikumpulkan menggunakan metode wawancara dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis diskriptif yaitu berupa paparan, uraian dan gambaran. Hasil penelitian, setiap pengusaha mempunyai kemauan dan kesiapan melanjutkan usaha, dan keyakinan adanya peluang. Pemahaman tentang batik juga terus dikembangkan. Hal tersebut mendorong pengusaha untuk mencapai tujuan mendirikan usahanya yaitu mengembangkan dan mendapatkan keuntungan, maka pengusaha berani mengambil resiko terutama dalam bidang inovasi dan kreativitas dengan tetap mengutamakan kualitas dan mempertahankan keaslian batik. Batik yang diproduksi mempunyai ciri khas tersendiri dengan desain terbatas dan disesuaikan dengan permintaan pasar. Faktor yang mempengaruhi pengambilan resiko pemasarannya adalah kemampuan atau pengetahuan, keyakinan, persaingan, perang harga, promosi dan pelanggan. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a BF Religion and Philosophy 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/15936/ 
787 0 |n F100060022 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/15936/  |z Connect to this object online