Hubungan Antara Keaktifan Berorganisasi dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Aktivis Organisasi
Salah satu permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam menyelesaikan studi adalah perilaku tidak didisplin dalam penggunaan waktu contohnya yaitu melakukan penundaan tugas (prokrastinasi). Prokrastinasi akademik dapat menyebabkan berbagai hal negatif, diantaranya yaitu tertundanya kelulusan mahasiswa...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2011.
|
Subjects: | |
Online Access: | Connect to this object online |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Salah satu permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam menyelesaikan studi adalah perilaku tidak didisplin dalam penggunaan waktu contohnya yaitu melakukan penundaan tugas (prokrastinasi). Prokrastinasi akademik dapat menyebabkan berbagai hal negatif, diantaranya yaitu tertundanya kelulusan mahasiswa. Salah satu determinan atau variabel yang diprediksi dapat mempengaruhi prokrastinasi akademik adalah keaktivan berorganisasi. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan antara keaktifan berorganisasi dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa aktivis organisasi. Hipotesis yang diajukan: Ada hubungan negatif antara keaktifan berorganisasi dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa aktivis. Subjek penelitian adalah mahasiswa yang menjadi anggota organisasi pecinta alam (MAPALA) yang berjumlah 68 orang, dengan karakteristik: 1) Jurusan psikologi; 2) Angkatan tahun 2004-2008; 3) Minimal satu tahun aktif dalam satu organisasi kemahasiswaan tersebut. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive non random sampling. Berdasarkan hasil perhitungan teknik analisis product moment diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,334; p = 0,006 (p < 0,01) artinya ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara keaktifan berorganisasi dengan prokrastinasi akademik. Semakin tinggi keaktifan berorganisasi seseorang maka semakin rendah prokrastinasi akademiknya sebaliknya semakin rendah keaktifan berorganisasi maka semakin tinggi prokrastinasi akademiknya. Sumbangan efektif variabel keaktifan berorganisasi terhadap prokrastinasi akademik = 11,2%, ditunjukkan oleh koefisien determinan (r2) = 0,112. Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel keaktifan berorganisasi mempunyai rerata empirik (RE) = 104,912 dan rerata hipotetik (RH) = 110 yang berarti keaktifan berorganisasi pada subjek tergolong sedang. Variabel prokrastinasi akademik diketahui rerata empirik (RE) = 107,206 dan rerata hipotetik (RH) = 105 yang berarti prokrastinasi akademik pada subjek penelitian tergolong sedang. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara keaktifan berorganisasi dengan prokrastinasi akademik. Semakin tinggi keaktifan berorganisasi seseorang maka semakin rendah prokrastinasi akademiknya. Dengan demikian variabel keaktifan berorganisasi dapat digunakan sebagai prediktor (variabel bebas) untuk memprediksikan prokrastinasi akademik. |
---|---|
Item Description: | https://eprints.ums.ac.id/15975/1/cover_-_abstraksi.pdf https://eprints.ums.ac.id/15975/2/bab_1.pdf https://eprints.ums.ac.id/15975/3/bab_2.pdf https://eprints.ums.ac.id/15975/4/bab_3.pdf https://eprints.ums.ac.id/15975/5/bab_4.pdf https://eprints.ums.ac.id/15975/7/bab_5.pdf https://eprints.ums.ac.id/15975/9/dapus.pdf https://eprints.ums.ac.id/15975/15/lampiran2.pdf |