Penatalaksanaan Neuro Development Treatment pada Kasus Cerebral Palsy Spastik Diplegi di RSUD Dr Sardjito Yogyakarta

Latar belakang: Cerebral palsy (CP) adalah suatu kerusakan jaringan otak yang menetap tidak progresif, meskipun gambaran klinisnya dapat berubah selama hidup, terjadi pada usia dini dan menghalangi perkembangan otak normal dengan menunjukkan kelainan postur dan pergerakan disertai kelainan neurologi...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PUTRIANI, DYAH (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Latar belakang: Cerebral palsy (CP) adalah suatu kerusakan jaringan otak yang menetap tidak progresif, meskipun gambaran klinisnya dapat berubah selama hidup, terjadi pada usia dini dan menghalangi perkembangan otak normal dengan menunjukkan kelainan postur dan pergerakan disertai kelainan neurologis berupa gangguan pada cortek cerebri, ganglia basalis dan cerebellum. Tujuan: fisioterapi pada anak CP spastik diplegi meliputi tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Pada tujuan jangka pendek adalah menurunkan dan mengontrol spastisitas, melatih gerakan volunter, memperbaiki kontrol gerak. Pada tujuan jangka panjang adalah melanjutkan tujuan jangka pendek, menigkatkan kemampuan fungsional. Metode: studi kasus dilakukan dengan modalitas terapi latihan berupa Neuro Development Treatment (NDT) selama 6 x terapi. Hasil: pemeriksaan spastisitas dengan skala asword dan aktifitas fungsional dengan Gross Motor Fuction Meassurement (GMFM) adalah sebagai berikut Dimana pada T1 didapatkan nilai 3 dan pada akhir terapi T6 didapatkan nilai 3. T1 Dimensi A terlentang dan tengkurap dengan skor 31.3%, Dimensi B duduk dengan skor 13.3%, Dimensi C merangkak dan berlutut dengan skor 0%, Dimensi D berdiri dengan skor 0%, Dimensi E berjalan dengan skor 0%. Pada akhir evaluasi T6 Dimensi A telentang dan tengkurap dengan skor 31,3%, Dimensi B duduk dengan skor 13,3%, Dimensi C merangkak dan berlutut dengan skor 0%, Dimensi D berdiri dengan skor 0%, Dimensi E dengan skor 0%. Dari awal sampai akhir pada kemampuan fungsional tidak mengalami penigkatan. Dalam membantu menurunkan spastisitas pada kedua tungkai di berikan modalitas fisioterapi terapi latihan dengan metode NDT (Neuro Development Treatment). Dan pada akhir terapi di dapatkan hasil berupa tidak adanya penurunan spastisitas, dan tidak adanya peningkatan kemampuan fungsional.
Item Description:https://eprints.ums.ac.id/15983/1/COVER-INTISARI.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15983/2/BAB_1.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15983/3/BAB_2.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15983/4/BAB_3.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15983/6/BAB_4.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15983/15/BAB_5.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15983/17/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
https://eprints.ums.ac.id/15983/19/LAMPIRAN.pdf