Penatalaksanaan Fisioterapi pada Calcaneus Spurs Dextra di RSAL Dr Ramelan Surabaya

Calcaneus Spurs merupakan Calcaneus Spurs merupakan tumbuhnya tempelan tulang baru pada calcaneal menyerupai taji ayam(Barret,1991). Calcaneal Spurs merupakan proyeksi bertulang kecil dari bagian belakang atau bawah dari tumit tulang. . Kaki merupakan anggota badan yang kompleks ia tersusun dari 26...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SUPARJO, WAHYU ABDURAKHMAN (Author)
Format: Book
Published: 2011.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_15985
042 |a dc 
100 1 0 |a SUPARJO, WAHYU ABDURAKHMAN  |e author 
245 0 0 |a Penatalaksanaan Fisioterapi pada Calcaneus Spurs Dextra di RSAL Dr Ramelan Surabaya 
260 |c 2011. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15985/1/HALAMAN_DEPAN.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15985/2/BAB_I.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15985/5/BAB_II.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15985/6/BAB_III.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15985/7/BAB_IV.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15985/13/BAB_V.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15985/14/DAFTAR_PUSTAKA.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/15985/16/LAMPIRAN.pdf 
520 |a Calcaneus Spurs merupakan Calcaneus Spurs merupakan tumbuhnya tempelan tulang baru pada calcaneal menyerupai taji ayam(Barret,1991). Calcaneal Spurs merupakan proyeksi bertulang kecil dari bagian belakang atau bawah dari tumit tulang. . Kaki merupakan anggota badan yang kompleks ia tersusun dari 26 tulang, 57 sendi, 107 ligamen, juga otot dan berbagai jenis tendon (Jamaluddin, 2007 dan Mc Pail, 2006). Sindrom taji pada tumit (calcaneus spurs) berkembang dimana plantar fascia masuk kedalam tulang tumit (calcaneus) umumnya disebabkan oleh pronasi kaki yang berlebihan. Masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan modalitas fisioterapi yang dapat digunakan adalah terapi latihan, Micro Wave Diathermy. Setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali, di dapatkan hasil berupa adanya penurunan nyeri, peningkatan LGS, tetapi kekuatan otot-otot ankle belum ada peningkatan. Dari hasil yang diperoleh dan setelah mendapatkan terapi sebanyak 6x, hasil yang didapatkan yaitu nyeri gerak berkurang. Nyeri gerak T1 = nyeri tidak begitu berat menjadi T6 = nyeri sangat ringan. Adanya penurunan kekuatan otot-otot dorsal fleksor ankle dextra dan setelah mendapatkan terapi sebanyak 6x, hasil yang didapatkan belum ada peningkatan kekuatan otot Adanya keterbatasan lingkup gerak sendi ( LGS ), dan setelah mendapatkan terapi sebanyak 6x, hasil yang didapatkan meningkatnya LGS ankle detra, yaitu dari T1= S = 200-00- 400 menjadi T6= S = 200-00- 450 ,T1= R = 150-00- 300 menjadi T6= R = 150-00- 340 untuk gerak aktif dan T1= R = 150-00- 300 menjadi T6= R = 150-00- 350 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a RM Therapeutics. Pharmacology 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/15985/ 
787 0 |n J100060021 
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/15985/  |z Connect to this object online